masih ingan tentang artikel sebelumnya kan? kemarinjuga kita baru saja bahas tenang mikronutrien, ada ga sih kandungan mikro dalam tanah?
-
Catalase : H2O + H2O → O2 + 2 H2O
-
Peroksidase : AH2 + H2O → A + H2O

masih ingan tentang artikel sebelumnya kan? kemarinjuga kita baru saja bahas tenang mikronutrien, ada ga sih kandungan mikro dalam tanah?
Sudah satu tahun lebih kita pernah bahas tentang protein, namun masih dalam bahasan umum saja, bagaimana kalau kita bahas secara mendetail?😉
Protein biomolekul besar , atau makromolekul , yang terdiri dari satu atau lebih panjang rantai residu asam amino. Protein melakukan sejumlah fungsi dalam hidup organisme , termasuk reaksi metabolisme, replikasi DNA, menanggapi rangsangan, dan mengangkut molekul dari satu lokasi ke lokasi lain. Protein berbeda satu sama lain terutama dalam urutan mereka dari asam amino, yang ditentukan oleh urutan nukleotida dari mereka gen , dan yang biasanya menghasilkan protein lipat menjadi spesifik struktur tiga dimensi yang menentukan aktivitasnya.
Seperti biologi lainnya makromolekul seperti polisakarida dan asam nukleat , protein adalah bagian penting dari organisme dan berpartisipasi dalam hampir setiap proses di dalam sel . Banyak protein adalah enzim yang mengkatalisis reaksi biokimia dan sangat penting untuk metabolisme . Protein juga memiliki fungsi struktural atau mekanis, seperti aktin dan myosin dalam otot dan protein dalam sitoskeleton , yang membentuk sistem perancah bahwa memelihara bentuk sel. Protein lain yang penting dalam sel sinyal, respon kekebalan , adhesi sel , dan siklus sel . Protein juga diperlukan dalam diet hewan, karena hewan tidak dapat mensintesis semua asam amino yang mereka butuhkan dan harus memperoleh asam amino esensial dari makanan. Melalui proses pencernaan , binatang memecah protein dicerna menjadi asam amino bebas yang kemudian digunakan dalam metabolisme.
Protein dapat dimurnikan dari komponen seluler lainnya dengan menggunakan berbagai teknik seperti ultrasentrifugasi , curah hujan , elektroforesis , dan kromatografi ; munculnya rekayasa genetika telah memungkinkan sejumlah metode untuk memfasilitasi pemurnian. Metode yang umum digunakan untuk mempelajari struktur dan fungsi protein termasuk imunohistokimia , mutagenesis situs-diarahkan , X-ray kristalografi , resonansi magnetik nuklir dan spektrometri massa.
Tahukah kalian guna oksigen terlarut dalam air?
Oksigen terlarut digunakan dalam penghancuran bahan organik dalam air. Tanpa adanya oksigen terlarut pada tingkat konsentrasi tertentu, banyak jenis organisme akuatik tidak akan pernah ada dalam air. Banyak ikan mati bukan diakibatkan oleh zat pencemar langsung tetapi dari kekurangan oksigen sebagai akibat dari pemakaiannya untuk menghancurkan zat pencemar.
Sebagai contoh hujan lebat yang terjadi setelah kemarau panjang akan mencuci sejumlah besar kotoran dan buangan lain dari kandang ternak ke dalam sungai dan danau. Begitu sampah-sampah dihancurkan , kandungan terlarut dalam air menurun sampai tingkat yang paling rendah sehingga mematikan ikan yang ada di danau. Jadi, ikan-ikan tersebut mati karena tidak dapat bernapas bukan karena pengaruh toksik langsung dari zat pencemar itu.
Dalam udara yang bersih dan kering terdapat 20.95% oksigen berdasar volume, dan sebagian besar oksigen dalam air berasal dari atmosfer.
Oksigen terlarut umumnya berasal dari difusi udara melalui permukaan air, aliran air masuk, air hujan, dan hasil dari proses fotosintesis plankton atau tumbuhan air. Oksigen terlarut merupakan parameter penting karena dapat digunakan untuk mengetahui gerakan masssa air serta merupakan indikator yang peka bagi proses-proses kimia dan biologi . Kadar oksigen yang terlarut bervariasi tergantung pada suhu, salinitas, turbulensi air, dan tekanan atmosfer. Kadar oksigen terlarut juga berfluktuasi secara harian (diurnal) dan musiman, tergantung pada pencampuran (mixing) dan pergerakan (turbulence) massa air, aktivitas fotosintesis, respirasi, dam limbah (effluent) yang masuk ke badan air. Selain itu, kelarutan oksigen dan gas-gas lain berkurang dengan meningkatnya salinitas sehingga kadar oksigen di laut cenderung lebih rendah daripada kadar oksigen di perairan tawar. Peningkatan suhu sebesar 1°C akan meningkatkan konsumsi oksigen sekitar 10.
Bagaimana cara meningkatkan jumlah oksigen terlarut dalam air?
Cara untuk menanggulangi jika kekurangan kadar oksigen terlarut adalah :
1. Menurunkan suhu/temperatur air, jika temperatur turun maka kadar oksigen terlarut akan naik.
2. Mengurangi kedalaman air, semakin dalam air tersebut maka semakin kadar oksigen terlarut akan naik karena proses fotosintesis semakin meningkat.
3. Mengurangi bahan – bahan organik dalam air, karena jika banyak terdapat bahan organik dalam air maka kadar oksigen terlarutnya rendah.
4. Diusahakan agar air tersebut mengalir.
Atmosfer merupakan selimut yang memelihara kehidupan di atas bumi. Atmosfer juga merupakan sumber karbon dioksida bagi fotosintesis tanaman dan sumber oksigen bagi pernapasan. Atmosfer memberikan nitrogen untuk kebutuhan bakteri fiksasi nitrogenbdan industri pembuat ammonia. Sebagai komponen dasar dari siklus hidrologi, atmosfer mentransport air dari lautan ke daratan, jadi berlaku sebagai pereduksi tenaga matahari yang sangat besar.
Bagaimanakah sifat-sifat atmosfer?
Atmosfer bumi merupakan benda yang komposisinya relatif seragam dilihat dari susunan zat-zatnya, tetapi sangat bervariasi terhadap beberapa komponen kecil seperti uap air dan ozon yang memainkan peranan terhadap aliran kalor dan radiasi. Atmosfer mempunyai struktur kompleks yang didasarkan pada perbedaan suhu. Struktur ini membentuk sifat-sifat atmosfer yang kompleks dan tersusun oleh bermacam kontaminan yang biasanya tidak tampak kecuali pertikel-partikel yang bisa membaurkan sinar.
Bagaimana susunan kimia atmosfer?
Susunan utama udara kering pada perbatasan dengan bumi adalah nitrogen 78.1% berdasar volume, oksigen 21%, dan argon 0.9%. Karbon dioksida sekitar 330 ppm(0.033%), neon 18 ppm, helium sekitar 5 ppm dan metan sekitar 1.5 ppm. Gas-gas lain kandungannya kurang dari 1 ppm.
Ada beberapa reaksi kimia pada atmosfer, diantaranya:
1. Reaksi Fotokimia
Reaksi fotokimia adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di atmosfer sebagai akibat dari penyerapan foton cahaya oleh molekul-molekul. Reaksi-reaksi fotokimia meskipun pada keadaan tanpa katalis dapat berlangsung pada suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan reaksi lainnya. Beberapa reaksi fotokimia yang dipengaruhi radiasi matahari, memegang peranan penting dalam menentukan sifat dan batas perjalanan zat-zat kimia dalam atmosfer.
2. Ion-Ion dan Radikal dalam Atmosfer
Suatu karakteristik dari atas atmosfer yang tidak dapat terjadi di laboratorium adalah kehadiran elektron-elektron dan ion positif secara signifikan. Oleh karena kondisi dengan media yang sangat jarang di bagian atmosfer yang lebih tinggi, maka ion-ion ini akan terdapat dalam jangka waktu yang cukup lama sebelum bergabung kembali menjadi spesi yang netral.
3. Reaksi-Reaksi Oksigen Atmosfer
Siklus oksigen merupakan hal yang sangat penting dalam kimia atmosfer, perubahan/transformasi geokimia dan proses-proses kehidupan.
Oksigen dalam troposfer memegang peranan yang sangat penting pada proses-proses yang terjadi di permukaan bumi. Oksigen atmosfer mengambil bagian dalam reaksi yang menghasilkan energi seperti pada pembakaran bahan bakar fosil
4. Reaksi-reaksi dari Nitrogen Atmosfer
Nitrogen merupakan salah satu pengukur atmosfer dengan kandungan yang paling tinggi. Tidak seperti oksigen yang mengalami disosiasi hampir sempurna menjadi mono atom di daerah atmosfer dengan altitude yang lebih tinggi, molekul Nitrogen terdisosiasi secara langsung oleh radiasi ultraviolet. Tetapi, pada altitude melebihi 100 km, atom Nitrogen dihasilkan dari reaksi fotokimia.(sumber)
Hidrogen (H2) adalah molekul paling sederhana. Coba kalian lihat dua atom hidrogen terisolasi, masing-masing dengan satu elektron dalam orbital atom 1s. Bila kedua atom ini mulai membentuk suatu ikatan, elektron dari masing-masingnya sendiri.
Bila inti terdapat pada jarak tertentu dari yang lain (panjang ikatan untuk H2 adalah 0.7Å), orbital atom akan melebur dan tumpang tindih untuk saling memperkuat dan membentuk orbital molekul ikatan. Orbital molekul ini mencakup kedua inti hidrogen dan mengandung dua pasang elektron (satu dari masing-masing H). Kedua elektron sekarang tertarik sama ke dua inti. Karena sebagian besar dari rapat elektron yang bermuatan negatif dari orbital baru ini terlokasi antara dua inti yang bermuatan positif, maka tolak menolak antara inti dikurangi. Orbital molekul ini menghasilkan ikatan kovalen antara dua atom hidrogen dalam H2.
1. Ikatan Sigma
Orbital molekul yang mengikat dua atom hidrogen menjadi satu adalah simetrik secara silindrik, artinya simetrik sepanjang garis, atau sumbu yang menghubungkan kedua inti. Anggaplah sumbu sebagai poros, dan putarlah orbital sekeliling sumbu ini. Bila orbital tidak berubah akibat putaran, orbital adalah simetrik sekeliling sumbu tersebut.
Setiap orbital molekul yang simetrik sekeliling sumbu yang menghubungkan inti disebut orbital molekul sigma, ikatannya adalah ikatan sigma. Ikatan dalam H2 hanya satu dari banyak ikatan sigma yang dijumpai.
2. Orbital Ikatan dan Orbital Anti Ikatan
Bila sepasang gelombang saling tumpang tindih, maka mereka dapat saling memperkuat atau saling berinterferensi. Penambahan dari dua orbital atom 1s dari dua atom H yang sefase menghasilkan orbital molekul ikatan sigama dengan rapat elektron yang tinggi antara inti yang berikatan.
Bila dua gelombang berlawanan fase, mereka saling mengganggu. Interferensi dari dua atom yang keluar fase dari dua atom hidrogen memberikan orbital molekul dengan simpul antara inti. Dalam orbital molekul ini, elektron inti sangat rendah. Karena itu, orbital molekul khas ini menimbulkan sistem dimana kedua inti tak dilindungi oleh sepasang elektron dan intinya tolak menolak. Sistem ini energinya lebih tinggi daripada sistem dua atom H yang mandiri karena tolakan inti. Orbital berenergi lebih tinggi ini adalah orbital anti ikatan.
Air yang digunakan dalam suatu industri (terutama industri farmasi) harus terbebas dari zat reaktif yang berbahaya. Proses pemurnian dasar dari air melalui filtrasi, destilasi, penyinaran sinar UV dan lain sebagainya merupakan contoh proses untuk mendapatkan kualitas air seperti yang diinginkan.
Saah satuh parameter yang diperhatikan yaitu total organik karbon (TOC).
Apakah TOC itu?
Total Organik Karbon didefinisikan sebagai jumlah karbon yang terikat dalam senyawa organik yang terkandung di dalam air itu sendiri. Selama beberapa tahun terakhir, Analisis terhadap Total Organik Karbon (TOC) merupakan teknik analisa yang bisa dikatakan paling baik untuk mengetahui kualitas suatu air.
Darimanakah sumber TOC?
TOC dalam sumber air berasal dari pembusukan bahan organik alami (NOM : natural organic matter) dan dari sintetis sumber. Humik asam, fulvic asam, amina, dan urea merupakan jenis NOM. Deterjen, pestisida, pupuk, herbisida, kimia industri, dan diklorinasi organik adalah contoh sumber sintetis.
Bagaimanakah cara mengukur TOC dalam air?
TOC dalam air dapat diukur menggunakan instrument TOC analyze atau dapat juga ditetapkan secara titrimetri dengan bantuan KMnO4.
Kehadiran karbon organik total dalam air dapat ditentukan dengan mengukur angka permanganat. Angka permanganat adalah banyaknya jumlah mg/L KMnO4 yang diperlukan untuk mengoksidasi zat organik yang terkandung dalam satu liter sampel air dengan dididihkan selama 10 menit. Penentuan zat organik dengan cara oksidasi dapat dilakukan dalam suasana asam atau basa.
Metode yang digunakan untuk menentukan angka permanganat adalah dengan mengoksidasikan zat organik dalam air limbah dengan larutan baku KMnO4 0.01N kemudian sisa dari KMnO4 0.01 N ini akan direduksi oleh asam oksalat berlebih. Kelebihan asam oksalat dititrasi kembali dengan KMnO4 sampai titik akhir berwarna merah muda seulas.
Tanah umumnya mempunyai struktur yang lepas dan mengandung bahan-bahan padat, zat-zat organik, air, dan rongga-rongga udara. Bagian-bagian mineral dari tanah dibentuk oleh batuan induk dengan proses-proses pelapukan fisik, kimia dan biologis.
Jenis-jenis tanah tertentu mempunyai lapisan-lapisan yang berbeda bila tanah itu semakin ke dalam. Lapisan-lapisan ini disebut horison.
Ada yang bisa sebutkan lapisan apa saja dalam tanah? Oke, kita lihat satu persatu.
1. Horisan O
Horison O adalah Lapisan tanah paling atas, dicirikan oleh lapisan tanah yang subur karena mengandung bahan organik. Lapisan ini terdiri atas bagian-bagian yang masih utuh dan sebagiannya lagi telah terdekomposisi. Horizon O Merupakan horizon organik yang mengandung bahan organik > 20% pada seluruh penampang tanah.(sumber)
Horizon O terbagi lagi menjadi dua yaitu horizon O1 yang terbentuk dari sisa sia tanaman yang masih terlihat berupa guguran bunga dan daun ataupun ranting pohon sedangkan horizon O2 terletak dibawah O1 yang terbentuk dari sisa sisa jasad bagian tanaman yang sudah tidak terlihat atau berbentuk lagi karena sudah mengalami pelapukan lanjutan.
2. Horizon A
Lapisan ini berada di bawah horison O dan di atas horison E. Benih-benih tanaman dan akar-akar tumbuhan terlihat pada lapisan ini. Lapisan ini mempunyai ciri berwarna gelap yang terdiri dari humus dan campuran partikel mineral. Bahan organik akan terhumifikasi dan bercampur dengan bahan mineral, sehingga akan memperlihatkan konsistensi struktur yang berbeda dengan horizon yang berada langsung dibawahnya.
Horizon A juga disebut sebagai horizon pencucian bahan organik dan terbagi menjadi 3 bagian lagi meliputi:
A1 merupakan horizon yang menjadi tempat pencampuran bahan organik dan mineral tanah. Karena masih kaya akan bahan organik sehingga masih berwarna gelap. Bahan organik pada horizon A1 ini membentuk partikel khas atau bahan organik yang menyelimuti mineral.A2 merupakan horizon yang dikenal sebagai zona pencucian atau eluviasi, pada lapisan ini bahan organik akan tercuci secama maksimal seperti kation organik dan unsur seperti besi, mangan, aluminium atau zat basa lainnya telah tercuci sehingga hanya menyisahkan bahan resisten yang bersifat kasar seperti kuarsa dan hal ini menyebabkan warna horizon A2 terang, memiliki tekstur kasar dan struktur lebih longgar daripada lapisan lain.A3 merupakan horizon peralihan antara A ke B atau C, memiliki warna yang hampir sama dengan A2. Namun sering terjadi kondisi peralihan yang kurang jelas karena hanya memberikan tanda dan warna, oleh karena itu horizon A3 sering disebut horizon AB jika beralih ke horizon B, atau disebut AC jika langsung beralih ke C.
Masih ada horison E, B, C dan R ya? Ditunggu kelanjutaannya ya!
Masih ingat artikel tentang atmosfer? Sudah tahukah kalian atmosfer terdiri dari beberapa lapisan yang memiliki kekhasan sendiri?
Wah, apa saja ya?
1. Troposfer
Lapisan yang berada pada jarak 0 sampai dengan 12 kilo meter dari muka bumi ini merupakan lapisan yang paling dasar dan dekat dengan bumi. Maka lapisan inilah yang paling menjaga dan menstabilkan keadaan bumi.
Pada lapisan ini tinggi rendahnya suatu tempat di permukaan bumi berpengaruh terhadap suhu udaranya. Hal ini mengikuti hukum gradien geothermis, yaitu semakin tinggi (tiap kenaikan 1.000 meter) suatu tempat di permukaan Bumi, temperatur udaranya akan turun rata-rata sekitar 6°C di daerah sekitar khatulistiwa.
Lapisan Troposfer tersusun atas unsur-unsur kimia, yaitu:
a. Nitrogen
Nitrogen yang masuk di atmosfer berasal dari aktifitas guning berapi dan pertanian. Nitrogen memiliki jumlah terbesar di atmosfer yaitu sekitar 78% dari jumlah zat-zat yang terkandung di dalam atmosfer. Pengeluaran nitrogen yang terbesar berasal dari aktifitas tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan laut.
b. Oksigen
Oksigen yang terkandung di dalam atmosfer sekitar 30%. Oksigen ini dipakai makluk hidup untuk bernapas dan beraktifitas. Oksigen ini berasal dari aktifitas-aktifitas makluk hidup.
c. Ozon
Ozon merupakan gas yang terdiri dari 3 buah molekul oksigen. Ozon di atmosfer sekitar 0,00006% dari jumlah gas di atmosfer.
d. Gas-gas Lainnya
Gas-gas lainnya kurang dari 0,00015% dari seluruh jumlah atmosfer.
Komposisi kimia dari troposfer pada dasarnya seragam, dengan pengecualian uap air. Sumber dari uap air adalah dari prermukaan bumi melalui penguapan dan transpirasi. Selanjutnya, suhu di troposfer menurun sesuai dengan ketinggian, dan tekanan uap jenuh menurun drastis bersamaan dengan peurunan suhu, jadi jumlah uap air yang terdapat di atmosfer menurun tajam sesuai dengan ketinggian. Proporsi uap air secara normal yang paling besar terletak di dekat permukaan dan menurun sesuai dengan ketinggian.
(sumber)
2. Statosfer
Lapisan ke 2 atmosfer adalah lapisan stratosfer. Stratosfer terletak pada ketinggian antara 10 – 40 km dari permukaan bumi. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah (lapisan isotermis) relatif stabil dan sangat dingin yaitu – 70oF atau sekitar – 57oC. Di lapisan ini tidak berlaku hukum gradien geothermis karena semakin tinggi posisi di tempat ini, suhu akan semakin naik. Hal ini disebabkan kandungan uap air hampir tidak ada dan adanya lapisan ozon. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu.Disini juga tempat terbangnya pesawat yang menggunakan mesin jet. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan cuaca. Pada ketinggian sekitar 40 km Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18oC.
(zumber)
Stratosfer mempunyai dua lapisan molekul-molekul gas tipis yang tidak
terdapat troposfer. Lapisan bawah mengandung bahan sulfat yang mempengaruhi
terjadinya hujan.
Baersambung ke tiga lapisan berikutnya ya di artikel selanjutnya!
Kalian punya tabel unsur periodik? Iya, tabel berisi identitas unsur-unsur yang dikemas secara berkala dalam bentuk periode dan golongan berdasarkan kemiripan sifat-sifat unsurnya.
Wah, kalian harus siap-siap untuk menggantinya dengan yang baru. Kenapa? Belakangan ini telah ada empat unsur baru yang akan melengkapi tabel unsur periodik. Apa saja ya? Siapa yang menemukan?
Elemen-elemen baru tersebut ditemukan oleh para ilmuwan di Jepang, Rusia dan Amerika. Keempat elemen ini merupakan elemen pertama yang ditambahkan ke tabel sejak 2011, dimana saat itu, elemen 114 dan 116 ditambahkan ke tabel.
Keempatnya diverifikasi pada 30 Desember, oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC), organisasi global berbasis di Amerika Serikat yang mengatur nomenklatur, terminologi dan pengukuran kimia.
Tim ilmuwan Rusia-Amerika terdiri dari ilmuwan dari Joint Institute for Nuclear Research di Dubna dan dari Lawrence Livermore National Laboratory di California. IUPAC mengumumkan bahwa mereka telah menghasilkan bukti yang cukup untuk mengklaim penemuan unsur ke 115, 117 dan 118.
Penemuan unsur 113, yang juga telah diklaim oleh Rusia dan Amerika, diberikan untuk sebuah tim ilmuwan dari Riken Institute di Jepang.
Kosuke Morita, pemimpin penelitian di Riken, mengatakan bahwa ia dan timnya kini berencana untuk mengamati wilayah yang belum terpetakan dari unsur 119 dan seterusnya.(sumber)
Unsur baru itu akan menduduki posisi nomor 113, 115, 117 dan 118 dalam tabel periodik, yang melengkapi baris ketujuh tabel tersebut. Mereka adalah Nihonium (Hh), Moscovium (Mc), Tennessine (Ts) dan Oganesson (Og). Sesuai tradisi, penamaan unsur baru akan ditentukan oleh penemunya.
Unsur-unsur yang tidak terjadi secara alami ini diproduksi di laboratorium dengan cara menembak inti ringan bersamaan dan pelacakan peluruhan dari unsur superberat yang dihasilkan. Unsur tersebut hanya ada untuk sepersekian detik yang membuat penelitian ini rumit. Unsur 113 misalnya, ditemukan dengan memukul lapisan tipis Nismuth dengan perpindahan ion seng sepersepuluh kecepatan cahaya.
Uniknya lagi, keempat unsur yang baru ditemukan tersebut punya sifat dapat meluruh dalam hitungan detik saja, lho.
Kelanjutan dari lapisan atmosfer setelah stratosfer adalah mesosfer, termosfer dan eksosfer. Ada apa saja ya di dalamnya?
3. Mesosfer
Lapisan ketiga dari atmosfer adalah mesosfer. Mesosfer terletak pada ketinggian antara 40 – 70 km dari permukaan bumi. Susunan tidak sama seperti stratosfer. Kepadatan gas-gasnya sudah agak berkurang. Mesosfer mempunyai suatu lapisan ion atau udara yang bermuatan listrik yang disebut lapisan D yang terletak pada ke tinggian 50-70 km di atas bumi. Hal ini di sebabkan oleh adanya sinar ultra violet pada molokul-molokul udara yang bertemu dengan elektron atau muatan listrik negatif. Ozon juga terdapat di mesosfer, yang terjadi kerena pengaruh ultra violet dan sinar-X pada oksigen.
Pada ketinggian 50 km suhu menjadi 0°C. Suhu kembali turun ketika ketinggian bertambah, sampai menjadi sekitar – 143oC di dekat bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km diatas permukaan bumi. Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awannoctilucent, yang terbentuk dari kristal es. Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda luar angkasa lainnya. Lapisan mesosfer terdapat lapisanmesopause yang merupakan lapisan peralihan antara mesosfer dan termosfer.
4. Termosfer(ionosfer)
Termosfer terletak pada ketinggian antara 70-400 km di permukaan bumi. Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982oC. Sedangkan mengapa dinamai inosfer? Karena radiasi ultra violet menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik. Lapisan ini mengandum ozon dan karbon dioksiad. Kepadatan termosfer sangat rendah, kurang dari seperjuta kepadatan udara pada permukaan bumi. Namun, meskipun tipis, udara di termosfer dapat membakar meteor pada ketinggian 300 km, jika sangat besar dan tidak habis dilapisan udara ionosfer ini maka akan jatuh sampai kepermukaan Bumi yang disebut Meteorit.
5. Eksosfer
Eksosfer terletak pada ketinggian antara 400 km atau lebih dari permukaan bumi. Lapisan atmosfer ini yang merupakan batas terluar membentang ke dalam angkasa dan menyatu dengan atmosfer dan radiasi matahari. Gas di daerah ini amat sangat tipis. Hidrogen merupakan unsur penyusun paling utama. Cahaya redup muncul di daerah lapisan ini. Dikenal sebagai cahaya zodiakal dan gegenschein, cahaya redup ini sebenarnya adalah refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik yang tak terhitung jumlah nya dan bergelantung di dekat bumi. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi.
Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar. (sumber)
Kalau kita jalan-jalan, terlebih lagi saat-saat akan mudik sekarang, pasti banyak perbaikan jalan dimana-mana, nah pasti akan melihat jalan tersebut sedang dibeton. Apa sih beton? simak yuk
Beton adalah material komposit yang terdiri dari kasar agregat terikat bersama-sama dengan cairan semen yang mengeras dari waktu ke waktu. Kebanyakan beton yang digunakan adalah kapur beton berbasis seperti Portland semen beton atau beton yang dibuat dengan lainnya semen hidrolik , seperti Ciment fondu . Namun, permukaan jalan juga merupakan jenis beton, aspal beton , di mana bahan semen aspal , dan beton polimer kadang-kadang digunakan di mana bahan penyemenan adalah polimer.
Pada beton semen Portland (dan beton semen hidrolik lainnya), ketika agregat dicampur bersama-sama dengan semen kering dan air, mereka membentuk suatu massa fluida yang mudah dibentuk menjadi bentuk. Semen bereaksi secara kimia dengan air dan bahan-bahan lain untuk membentuk matriks keras yang mengikat semua bahan bersama-sama menjadi bahan batu-seperti tahan lama yang memiliki banyak kegunaan. Sering, aditif (seperti pozzolans atau superplasticizer ) termasuk dalam campuran untuk memperbaiki sifat fisik dari campuran basah atau bahan jadi. Kebanyakan beton dituangkan dengan bahan penguat (seperti rebar ) tertanam untuk memberikan kekuatan tarik , menghasilkan beton bertulang .
Struktur beton terkenal termasuk Hoover Dam , yang Terusan Panama dan Romawi Pantheon . Para pengguna skala besar awal teknologi beton adalah Romawi kuno , dan beton secara luas digunakan di Kekaisaran Romawi . The Colosseum di Roma dibangun sebagian besar dari beton, dan kubah beton Pantheon adalah kubah beton lipat terbesar di dunia. Hari ini, struktur beton besar (misalnya, bendungan dan tempat parkir bertingkat) biasanya dibuat dengan diperkuat beton.
Tahukah kalian selain harus steril, peralatan medis yang digunakan juga harus bebas pirogen?
Hal ini berlaku juga untuk obat- obat injeksi yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui intravena. Apa sih pirogen itu?
Pirogen berasal dari kata pyro yang artinya keadaan yang berhubungan dengan panas, dan kata Gen yang artinya membentuk atau menghasilkan. Pirogen adalah suatu produk mikroorganisme, terutama dari bakteri gram negatif dan dapat berupa endotoksin dari bakteri ini. Endotoksin ini terdiri dari suatu senyawa komplek yaitu terdiri dari suatu lipopolysaccharida yang pyrogenic, suatu protein dan suatu lipid yang innert.
Pirogen secara garis besar dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu pirogen endogen, dan pirogen eksogen.
• Pirogen endogen
Pirogen endogen adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam tubuh kita sendiri sebagai reaksi kekebalan melawan kuman penyakit yang masuk ke tubuh. Misalnya interleukin-1 (IL-1), interleukin-6 (IL-6), alpha-interferon, dan tumor necrosis factor (TNF).
• Pirogen eksogen
Pirogen eksogen merupakan faktor eksternal tubuh yang menyebabkan gangguan pada fungsi tubuh manusia. Misalnya bagian dari sel bakteri dan virus. Selain itu, bisa juga berupa zat racun (toksin) yang dihasilkan oleh bakteri atau virus tertentu.
Bagaimana sifat-sifat pirogen?
Sifat-sifat pirogen :
a. Thermostabil, proses sterilisasi > 200ºC.
b. Larut dalam air. Sehingga tidak bisa memakai penyaring bakteri.
c. Tidak dipengaruhi oleh bakterisida yang biasa.
d. Tidak menguap, destilasi biasa ada yang ikut bersama percikan air
e. Berat molekul (BM) antara 15.000 – 4.000.000
f. Ukuran umumnya 1 – 50µm
Bagaimana seandainya peralatan medis ataupun obat injeksi tersebut tidak bebas pirogen?
Bila itu terjadi, maka pirogen tersebut akan masuk ke dalam tubuh akibatnya pirogen menjadi suatu benda asing yang dapat menimbulkan respon imun berupa demam. Proses terjadinya demam dimulai dari terpaparnya tubuh manusia terhadap pirogen eksogen yang kemudian akan mengakibatkan terstimulasinya pirogen endogen untuk melindungi tubuh dan menciptakan kekebalan melawan pirogen eksogen tersebut.
Bagaimana kita memastikan peralatan medis dan obat- obatan injeksi yang digunakan telah bebas pirogen?
Untuk mengetahuinya dengan uji pirogenitas di laboratorium. Tentu produsen telah melakukannya sesuai dengan standar yang berlaku.
Mau tahu bagaimana uji pirogenitas dilakukan dan cara menhilangkan pirogen pada sediaan steril?
Nantikan di artikel lanjutannya ya!
Senyawa organohalogen digunakan secara meluas dalam masyarakat modern sebagai pelarut, insektisida dan bahan-bahan dalam sintesis senyawa. Kebanyakan senyawa organohalogen adalah sintetik. Senyawa organohalogen agak jarang dijumpai di alam. Banyak senyawa organohalogen bersifat racun (toxic) dan harus digunakan dengan hati-hati. Misalnya pelarut-pelarut karbon tetraklorida (CCl4) dan kloroform (CHCl3) mengakibatkan kerusakan hati bila dihirup berlebihan.
Sebenarnya apa sih senyawa halogen itu?
Senyawa Organohalogen adalah zat yang mempunyai satu atau lebih atom
halogen (F, Cl, Br atau I) yang terikat pada karbon. Senyawa organohalogen sering disebut sebagai halida organik.
Ada 3 tipe senyawa organohalogen:
a. Alkil halida (RX)
Alkil halida merupakan senyawa hidrokarbon yang salah satu atom hidrogennya digantikan oleh atom halogen ( halogen yang terikat pada atom karbon yang berikatan tunggal ).
Contoh : CH3I, CH3CH2Cl
b. Aril halida (ArX), yaitu ketika sebuah halogen terikat pada sebuah karbon dari suatu cincin aromatik.
Contoh : Bromobenzena
c. Halida vinilik, yaitu ketika sebuah halogen terikat pada sebuah karbon berikatan rangkap.
Contoh : CH2=CHCl ( kloro etena )
R telah didefinisikan sebagai lambang umum untuk sebuah gugus alkil. Begitu juga Ar adalah lambang untuk sebuah gugus aromatik atau aril. Atom halogen (F, Cl, Br, atau I) dapat diwakili oleh X.
Bagaimana tata nama alkil halida?
Pemberian nama alkil halida dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Sistem IUPAC
Alkil halida diberi nama dengan awalan halo-
Contoh : CH3Cl = Cloro Metana
CCl4 = Tetra Cloro Metana
2. Gugus-fungsional trivial
Pemberian nama alkil halida diawali dengan gugus alkil, diikuti nama halidanya.
Tipe alkil halida berhasarkan struktur bagian alkilnya dapat dibagi menjadi empat yaitu metil, primer, sekunder, tersier.
* Metil Halida ( RX ) : satu hidrogen dari metana digantikan oleh sebuah halogen.
Contoh : CH3F, CH3Cl, CH3Br
* Alkil Halida Primer (1°) ( RCH2X ) : punya 1 gugus alkil terikat pada karbon ujung.
Contoh : CH3-CH2Br
*Alkil Halida Sekunder (2°) ( R2CHX ) : punya dua gugus alkil terikat pada karbon ujung.
Contoh :
* Alkil Halida Tersier (3°) (R3CX ) : punya 3 gugus alkil terikat pada karbon ujung.
Contoh :
(sumber)
Karbon Ujung
*Karbon ujung adalah karbon yang terikat pada halogen.
Contoh : (CH3)3C – CH2Cl
C : karbon ujung
Pernah mendengar Siklus Carnot? Pada saat belajar termodinamika kalian akan menemui gabungan proses yang akan kembali ke keadaan semula atau siklus yang disebut siklus Carnot.
Siklus Carnot adalah proses termodinamika yang dialami oleh zat kerja (working substance) pada mesin Carnot. Siklus ini terdiri atas dua proses isotermal dan dua proses adiabatik. Pada proses isotermal pertama, yang terjadi pada temperatur lebih tinggi, zat mengalami ekspansi dan menyerap kalor. Proses isotermal kedua, yang terjadi pada temperatur rendah, zat mengalami kompresi dan melepas kalor. Garis isotermal pertama dan kedua dihubungkan oleh dua proses adibatik. adiabatik pertama zat mengalami ekspansi, sedangkan adibatik kedua zat mengalami kompresi.(sumber)
Siklus Carnot terdiri dari 4 proses sebagai berikut:
1. Proses adiabatik reversible dalam arah sedemikian sehingga suhu naik sampai suhu T1dari reservoir panas.
2. Zat kerja tetap berhubungan dengan reservoir dengan suhu T1 dan menjalani proses isotermik reversible dalam arah dan waktu sedemikian sehingga jumlah kalor Q1 diserap dari reservoir tersebut, (Penyerapan kalor terjadi pada suhu konstan yaitu suhu dari reservoir panas).
3. Proses adiabatik reversible dalam arah berlawanan dengan proses pertama sehingga suhu turun sampai suhu T2 dari reservoir dingin.
4. Zat kerja tetap berhubungan dengan reservoir pada T2 dan mengalami proses isothermik reversible dalam arah belawanan dengan proses kedua sampai zat kerja mencapai keadaan mula-mula. Selama proses ini kalor Q2 diberikan kepada reservoir dingin (Pengeluaran kalor terjadi pada suhu konstan yaitu suhu dari reservoir).
Bagaimana siklus Carnot dalam kehidupan?
Dari siklus Carnot dapat dibuat suatu mesin yang dapat memanfaatkan suatu aliran kalor secara spontan sehingga dinamakan mesin kalor.
Sesuai dengan siklus carnot maka dapat dijelaskan prinsip kerja mesin kalor. Mesin kalor menyerap kalor dari reservois bersuhu tinggi T1 sebesar Q1. Mesin menghasilkan kerja sebesar W dan membuang sisa kalornya ke reservois bersuhu rendah T2 sebesar Q2. Hubungan Q1, W dan Q2 sesuai persamaan
Dari penjelasan diatas terlihat bahwa tidak ada sebuah mesin yang memanfaatkan semua kalor yang diserap Q1 untuk melakukan kerja W. Pasti selalu ada yang terbuang. Artinya setiap mesin kalor selalu memiliki efisiensi.
Setelah mengetahui apa pirogen dan bagaimana tubuh bila pirogen masuk ke dalam tubuh. Sekarang kita lihat uji pirogenitas dilakukan di laboratorium.
Uji pirogen adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakan suatu sediaan uji bebas pirogen atau tidak. Uji ini dilakukan setelah melalui uji sterilitas. Tujuan uji ini adalah untuk membatasi resiko reaksi demam pada pasien.
Uji pirogen dapat ditentukan dengan beberapa cara yaitu:
1. Rabbit test
Tes ini adalah tes biologis menggunakan kelincisebagai hewan uji, karena kelinci sangat sensitif terhadap pirogen.
Uji pirogen menggunakan kelinci sehat yang telah dijaga dalam keadaan lingkungan dan makanan yang tepat sebelum dilakukan uji. Temperatur normal atau temperatur control diukur untuk tiap hewan yang akan digunakan. Temperatur ini digunakan sebagai dasar penentuan setiap kenaikan temperature yang ditimbulakan akibat dari penyuntikan larutan yang akan diuji. Kelinci-kelinci yang digunakan temperaturnya tidak boleh berbeda lebih dari 1°C, satu dengan yang lainnya, dan temperatur tubuh tersebut diperkirakan tidak akan meningkat.
Suntikkan produk yang akan diuji pada vena telinga setiap kelinci sebanyak 10 ml per kg berat badan, selesaikan tiap suntikan dalam waktu 10 menit dihitung dari awal pemberian. Catat temperature pada 1,2, dan 3 jam sesudah penyuntikan. Bila masing-masing kelinci tidak ada ynag temperaturnya meningkat 0,6°C atau lebih dari temperatur control masing-masing, dan jika hasil penjumlahan kenaikan temperatur dari 3 kelinci tidak lebih dari 1,4°C. Maka zat yang diuji memenuhi persyaratan bebas pirogen. Jika kelinci-kelinci menunjukkan kenaikan temperature 0,6°C atau lebih atau hasil penjumlahan kenaikan temperature 3 kelinci lebih dari 1,4°C, ulangi dengan menggunakan 5 kelinci lain. Jika tidak lebih dari 3 dari 8 kelinci, masing-masing menunjukkan kenaikan temperature 0,6°C atau lebih dan jumlah kenaikan temperature 8 kelinci tidak lebih dari 3,7°C, maka larutan memenuhi persyaratan bebas pirogen.
2. Uji LAL (Limulus Amebocyte Lysate)
Uji LAL adalah metode spesifik untuk bakteri endotoksin, hanya untuk pirogen yang signifikan pada kebanyakan pabrik farmasetikal dan peralatan medis. Test didasarkan pada mekanisme primitif penggumpalan darah dari kepiting seperti Kuda Amerika (Limulus polyphemus). Berberapa enzim diletakkan pada sel darah amoeba kepiting yang dipicuh oleh endotoksin perpanjangan koagulasi enzimatik yang di akhiri dengan produksi di gel protenose.
Test harus dihindarkan dari kontaminasi antimikroba sebelum dihindarkan, test ini penting untuk memastikan bahwa tidak ada factor campuran dalam sediaan, peralatan tidak menyerap endotoksin (seperti pada beberapa plastic) dan sensitifitas dari lisat diketahui.
Reagen test LAL disediakan dengan lyopilisasi sel di mubasit limulus. Volume setara reagen LAL dan larutan test (0,1 mikron per masing-masing)dicampurkan dalam gelas tube test elipirogenasi. Tube diinkubasikan pada suhu 37°C selama 1 jam, setelah test wadah dibaca. Tube diambil dari incubator dan diubah. Bekuan oleh yang rusak mengandung energy padatan merupakan faktor dari test positif. Ketika digunakan pada bagian ini bekuan gel uji awalnya, melewati test kegagalan dibatasi dan reagen sensitive LAL.
Demikian cara uji pirogenitas di laboratorium. Selanjutnya akan dibahas bagaimana cara menghilangkan pirogen pada peralatan medis dan sediaan steril atau disebut juga depirogenisasi.
Lanjutan artikel lapisan tanah, setelah lapisan tanah horizon O dan A maka akan diteruskan ke bawah mencapai E, B, C, dan R.
1. Horizon E
Horison E adalah horison berupa lapisan eluviasi yang berwarna terang. Lapisan tanah ini berpasir, serta sedikit mengandung mineral dan tanah liat karena rembesan air yang menembus masuk ke tanah. Ciri utamanya ialah terjadi proses penghilangan lempung alumina silikat, Fe, Al, atau kombinasi ketiganya. Horizon ini dapat berada langsung di bawah horizon O atau horizon A. Apabila berada dibawah horizon A, maka horizon ini terbedakan menurut warnanya yang lebih mudah dan kandungan bahan organik lebih sedikit daripada horizon A.
Horizon ini merupakan horizon yang telah mengalami proses pencucian (eluviasi) yang sangat intensif sehingga kadar bahan organik tanah, lempung silikat, Fe, dan Al menjadi rendah. Akan tetapi, kadar pasir dan debu kuarsa (seskuoksida) serta mineral resisten lainnya akan tinggi, sehingga lapisan ini akan berwarna agak terang.
2. Horizon B
Horizon B adalah horizon “illuvial” atau biasa disebut juga dengan horizon pengendapan, dimana merupakan zona akumulasi dari bahan-bahan yang tercuci (perembesan air) dari horizon diatasnya. Lapisan ini hanya mengandung sedikit lempung dan partikel mineral.
Horizon B dapat terbentuk dengan cara : (1) proses illuviasi lempung aluminasilikat, besi, aluminium, humus, karbonat, gipsum, atausilika yang berdiri sendiri, atau dalam suatu kombinasi tertentu, (2) pengendapan “seskuioksida” secara residual (horizon oksik), (3) penyelaputan zarah-zarah tanah dengan seskuioksida yang terbentuk insitu, sehingga horizon ini berwarna lebih terang atau lebih merah daripada horizon diatas dan dibawahnya, atau (4) neomineralisasi lempung atau mineral oksida insitu. Perlu dipahami bahwa jika horizon B terbentuk secara “illuviasi”, maka horizon E harus “tereluviasi”.
3. Horizon C
Horizon C disebut juga lapisan regolith. Lapisan ini dicirikan oleh masih adanya fragmen (pecahan) lapukan batuan asal. Akar tanaman sulit menembus lapisan ini, sehingga lapisan ini hanya mengandung sedikit bahan organik. Horizon C terdiri atas campuran bahan lapukan batuan dan mineral.
Dalam konteks endapan “allochtonous” (endapan yang diangkut dari tempat lain), horizon C tidak terkorelasi dengan tanah yang ada diatasnya. Horizon C digolongkan sebagai bahan induk tanah yang hanya terkait dengan endapan “autochtonous” (terbentuk setempat).
Perlu dipahami bahwa suatu lapisan yang sekalipun tersusun atas bahan lapukan ataupun bahan yang kaya akan lempung, akan tetapi belum memperlihatkan kenampakan pedogen (kenampakan yang berkaitan dengan proses pembentukan tubuh tanah), maka lapisannya akan tetap disebut sebagai horizon C (Bahan seperti ini biasa disebut saprolit). Akan tetapi dalam hal lapisannya sudah memperlihatkan tanda-tanda pedogen dan mengalami pengerasan, maka lapisan tersebut akan dinamakan horizon B.
4. Horizon R / Horizon D
Horizon R atau biasa disebut juga horizon D adalah lapisan paling bawah dalam suatu profil tanah. Horizon R tersusun atas batuan dasar yang keras, yang dapat dikatakan masih utuh dan belum mengalami pelapukan. Sifat keras, kompak, dan tersementasi dari batuan dasar ini merupakan ciri utama dari horizon R. Batugamping, basalt, granit, dan batupasir adalah contoh batuan penyusun lapisan ini. Lapisan ini cukup kompak, sehingga apabila hanya menggunakan sekop akan sulit untuk digali.
(sumber)
Untuk apa ya kita mengetahui tentang horizon-horizon ini?
Dengan mengetahui kelengkapan dan penyebaran horizon tanah, maka kita akan mengetahui pencirian dari tingkat perkembangan dan umur tanah.
Hal ini karena pembentukna lapisan tanah membutuhkan kurun waktu tertentu dan usia pembentukan dapat diketahui dari mempelajari lapisan-lapisanya.
Semakin banyak, lengkap dan majemuk suatu horizon tanah maka akan semakin baik dan tua usia tanah tersebut.
Sedangkan untuk warna pada tanah dapat mencerminkan kondisi aerob atau anaerob tanah.
Jika warna tanah terang, maka menandakan kondisi aerob, jika warna tanah kelabu, maka menandakan kondisi anaerob.
Artikel terakhir pirogen ini akan membahas tentang depirogenasi.
Jauh lebih baik mencegah pembentukan pirogen daripada mengusahakan pemindahan atau penghancurannya.
Dipirogenasi dapat dicapai dengan 2 cara : dengan menginaktivasi atau menghilangkan endotoksin.
Inaktivasi dapat dilakukan dengan pemurnian molekul lipopolisakarida dengan menggunakan sejumlah besar perlakuan kimia yang memecah / merusak bahan kimia lain/gugus yang dibutuhkan untuk aktivasi pirogenik. Sebagai alternatif lain molekul dapat dirusak secara total dengan menggunakan beberapa metode yang berbeda baik berdasarkan karakteristik fisik dan endotoksin seperti berat molekul dan muatan elektrostatik/afinitas endotoksin pada permukaan yang berbeda.
(smber)
a) Depirogenasi Endotoksin dengan Inaktivasi
1. Hidrolisis Asam Basa
Depirogenasi menggunakan hidrolisis asam basa/alkali menurunkan atau menghilangkan aktivasi biologi dari lippolisakarida bakteri dengan aktivasi lemak A. Lemak A adalah rantaiinti polisakarida atau 2 keton 3 asam dioksiketon. Rantai asam 8 karbon asam gula khusus dari LPS bakteri Hidrolisis asam aktif pada asam labil ketosidik ini pada inti yang terpisah dari lemak A dari sisa molekul LPS.
2. Oksidasi
Pengetahuan tentang inaktivasi oksidasi dari endotoksin dapat ditemukan ketika Hanrd melaporkan bahwa sel Salmonella Typosa menghilangkan kapasitas produksi demam ketika dicuci dengan H2O2. Dari asam lemak yang dihasilkan dalam lemak A dari LPS dapat dianjurkan.
3. Alkilasi
Endotoksin dilaporkan dengan bahan pengalkil menurunkan pirogenitas endotoksin dihilangkan dengan asam anhidrat. Grup yang sama dilaporkan lapisan diturunkan ketika endotoksin digunakan dengan subsinat anhidrat. Disamping mekanisme reaksi ini secara perlahan dengan asetilasi.
4. Pemanasan kering pada suhu tinggi (250°C selama 30-45 menit)
5.Pemanasan basah
6. Radiasi ionisasi
7. Polymixin B dan limulus amebasit lysat
b) Depirogenasi denngan Menghilangkan Endotoksin
1. Membilas dengan API steril
2. Destilasi
3. Ultrafiltrasi
4. Osmosa balik
5. Karbon aktif
6. Daya tarik elektrostatik
7. Daya tarik hidrofobik
Nah selesai sudah artikel pirogen. Semoga menambah pengetahuan.
Apakah kamu pernah mengamati darah yang keluar dari tubuhmu sendiri?
Darah terdiri atas beberapa senyawa yang berasal dari hasil pencernaan makanan dan minuman. Seperti kamu ketahui, darah tergolong benda cair dan termasuk larutan. Darah juga mengandung larutan elektrolit. Menurut kamu, apakah jenis larutan elektrolit yang terkandung dalam darah?
Jenis elektrolit dalam plasma darah
Kandungan elektrolit plasma darah arau cairan tubuh dinyatakan dalam miligram ekivalen (mval) terhadap jumlah ionnya.
Ion jumlah normal(mval/liter)
Na (+) 137 – 148
K (+) 3.9 – 5.0
Ca (2+) 4.8 – 5.4
Mg (2+) 1.7 – 3.3
Cl (-) 98 – 108
HCO3 (-) 24 – 28
HPO4 (2-) 1.5 – 2.3
SO4 (2-) 1 – 2
Apa yang harus dilakukan jika seseorang yang mengalami kecelakaan atau menjalani operasi membutuhkan darah orang lain?
Saat mengalami kecelakaan atau operasi maka elektrolit plasma darah berkurang sehingga dibutuhkan transfusi darah dari orang lain. Transfusi darah merupakan proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lainnya.
Apakah kamu pernah mendengar atau membaca adanya reaksi penolakan darah yang didonorkan pada tubuh seseorang?
Walaupun golongan darah donor dan pasien sama, ternyata dapat terjadi ketidakcocokan(inkompatibilitas) pada uji silang serasi. Sehingga perlu dilakukan analisis penyebab ketidakcocokan pada uji silang serasi antara darah donor dan pasien.
Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Sejak penemuan Landsteiner (1901) sampai sekarang, telah diketemukan lebih dari 400 antigen golonqan darah dalam eritrosit. Makna klinis golongan darah dalam transfusi darah adalah bahwa individu yang tidak mempunyai suatu antigen golongan darah tertentu mungkin menghasilkan antibodi yang bereaksi dengan antigen tersebut, yang kemungkinan menyebabkan reaksi transfusi. Antigen-antigen golongan darah yang berbeda tersebut memiliki makna klinis yang sangat bervariasi, dan yang terpenting adalah golongan darah ABO dan rhesus (Rh).
Bagaimana gejala yang timbul selama reaksi penolakan tersebut? Ada beberapa cara diantaranya:
1. Berhenti melakukan transfusi
2. Naikkan tekanan darah dengan koloid, kristaloid, jika perlu tambahan vasokonstriktor, inotropik.
3. Berikan oksigen 100%
4. Diuretic manitol 50 mg atau furosemid 10-20 mg.
5. Antihistamin.
6. Steroid dosis tinggi.
7. Jika perlu exchange transfusion.
8. Periksa analisis gas dan pH darah.
(sumber)
Setelah proses pembuatan ammonia, contoh lainnya adalah pembuatan asam sulfat dengan proses kontak.
Reaksi yang terjadi dapat diringkas sebagai berikut:
1. Belerang dibakar dengan udara membentuk belerang dioksida.
S(s) + O2(g) ———> SO2(g)
2. Belerang dioksida dioksidaai lebih lanjut menjadi belerang trioksida
2SO2(g) + O2(g) ——–> 2SO3(g)
Konversi SO2 menjadi SO3 dilakukan dalam reaktor berkatalis. Reaksi konversi ini merupakan reaksi eksoterm (menghasilkan panas).
Pada reaksi eksoterm, temperatur adalah parameter yang sangat penting. Pada temperatur tinggi, laju reaksi cepat namun konversi rendah. Untuk memperoleh SO3 sebanyak mungkin diperlukan temperatur reaksi yang rendah. Namun pada temperatur ini laju reaksi kecil, untuk itu diperlukan katalis. Katalis memperbesar laju reaksi karena menurunkan energi pengaktifan. Meskipun katalis dapat mempercepat pencapaian keadaan setimbang, namun katalis tidak mengubah komposisi kesetimbangan.
Tekanan bukan parameter penting yang perlu diperhatikan. Lihat persamaan reaksi diatas, 3 mol reaktan menjadi 2 mol produk. Jumlah mol ini sebanding dengan volume (reaksi fasa gas) atau tekanan pada volume tetap. Walaupun dilakukan pada tekanan tinggi, pada akhirnya tekanan akan turun dengan sendirinya. Reaksi ini dilakukan pda tekanan mendekati atmoferik. Selain itu, pada kondisi ini (temperatur 400-450 oC, tekanan atmosferik) konversi reaksi mencapai 99,5 sehingga hanya sedikit sekali peningkatan konversi jika tekanan dinaikkan.
3. Belerang trioksida dilarutkan dalam asam sulfat pekat membentuk asam pirosulfat
H2SO4(aq) + SO3(g) ————> H2S2O7(l)
Secara teori SO3 dapat dikonversi menjadi H2SO4 jika direaksikan dengan air, namun hal ini tidak dapat dilakukan karena reaksi SO3 + H2O sulit dikontrol dan menimbulkan kabut asam sulfat. SO3 direaksikan terlebih dahulu dengan H2SO4membentuk H2S2O7 (oleum)
4. Asam pirosulfat direaksikan dengan air membentuk asam sulfat pekat.
H2S2O7(l) + H2O(l) ————-> H2SO4(aq)
Tahap penting dalam proses ini adalah reaksi (2). Reaksi ini merupakan reaksi kesetimbangan dan eksoterm. Sama seperti sintesis ammonia, reaksi ini hanya berlangsung pada suhu tinggi. Akan tetapi, pada suhu tinggi justru kesetimbangan bergeser ke kiri. Pada proses kontak digunakan suhu sekitar 500°C dan katalis V2O5. Sebenarnya tekanan besar akan menguntungkan produksi SO3, tetapi penambahan tekanan ternyata tidak diimbangi penambahan hasil yang memadai. Oleh karena itu, pada proses kontak tidak digunakan tekanan besar, melainkan tekanan normal 1 atm.
Pernah mendengar Reaksi Cannizzaro? Keren ya nama reaksinya? Ternyata reaksi ini dinamai sesuai dengan penemunya Stanislao Cannizzaro yang berhasil menghasilkan asam benzoat dan benzil alkohol dari perlakuan terhadap benzaldehid pada tahun 1853.
Reaksi cannizzaro merupakan reaksi kebalikan dari kondensasi aldol. Reaksi dari suatu gugus aldehida dibedakan menjadi dua. Yaitu suatu aldehida yang memiliki hidrogen dan aldehida yang tidak memiliki hidrogen . Hidrogen merupakan suatu hidrogen yang terikat pada posisi terhadap suatu gugus karbonil. Misalnya saja suatu asetaldehida memiliki hidrogen , sedang suatu aldehida yang tidak memiliki hidrogen adalah benzaldehida.
Hidrogen ini memiliki sifat asam, hal ini karena stabilisasi-resonansi dari ion enolat produknya. Suatu aldehida yang memiliki hidrogen akan mengalami reaksikondensasi aldol aldol aldol aldol aldol aldol aldol, sedang yang tidak memiliki hidrogen akan mengalami reaksi cannizzaro, dengan bantuan suatu basa kuat. Kondensasi aldol akan memberikan suatu produk aldehida-hidroksi. Kata aldol disini berasal dari aldehida dan alkohol yang merupakan produk yang terbentuk dari reaksi tersebut, untuk reaksi kondensasi ialah reaksi dimana dua molekul atau lebih bergabung menjadi satu molekul yang lebih besar, dengan atau tanpa hilangnya suatu molekul kecil (suatu air). Kondensasi aldol merupakan suatu reaksi adisi dimana tidak dilepaskan suatu molekul kecil(Fessenden & Fessenden).
Bagaimana mekanisme reaksinya?
Langkah awal reaksi ini adalah adisi nukleofilik basa (misalnya anion hidroksi) ke karbon karbonil aldehida. Alkoksida yang dihasilkan kemudian terdeprotonasi, menghasilkan di-anion, dikenal sebagai zat antara Cannizzaro. Pembentukan zat antara ini memerlukan lingkungan basa yang kuat.
Kedua-dua zat antara ini dapat bereaksi lebih lanjut dengan aldehida dengan mentransfer sebuah hidrida, “H”−. Sifat hidridik C-H ditingkatkan oleh sifat penyumbang elektron oksigen alfa anion. Transfer hidrida ini secara bersamaan menghasilkan anion hidroksil dan karboksilat. Bukti lebih lanjut mengenai sifat hidridik dari zat antara Cannizzaro ini dapat terlihat pada pembentukan H2 ketika ia bereaksi dengan air.
Hanya aldehida yang tidak dapat membentuk ion enolat yang mengalami reaksi Cannizzaro. Aldehida tidak boleh terdapat proton yang terenolisasi. Di bawah kondisi basa yang memfasilitasi reaksi, aldehida dapat membentuk enolat yang kemudian akan mengalami kondensasi aldol. Aldehida yang dapat mengalami reaksi Cannizzaro meliputi formaldehida dan aldehida aromatik seperti benzaldehida.
Terdapat pula kondisi khusus reaksi Cannizzaro silang. Variasi ini lebih umum terlihat belakangan ini karena reaksi Cannizzarro yang asli menghasilkan campuran alkohol dan asam karboksilat. Sebagai contoh, aldehida tanpa hidrogen alfa apapun dapat direduksi dengan keberadaan formaldehida. Formaldehida dioksidasi membentuk asam format dan alkhol yang diinginkan didapatkan dengan rendemen yang tinggi.(sumber)