Quantcast
Channel: Materi Pelajaran Archives - Semua Tentang Kimia
Viewing all 524 articles
Browse latest View live

Pemanis … emmmm

$
0
0

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ4CGrzj7SXTYXfZWo81mBPrTlfMEOvfIsG62UTb8N_Tksxv9Qw

Bagi penderita diabetes melitus atau kadar gula darah tinggi tentunya sanagt dibatasi konsumsi jenis gula glukosa, fruktosa dan sukrosa. Tetapi ada alternatif lain dengan penambahan zar aditif pemanis buatan sebagai pengganti gula. Berbeda dengan gula, pemanis buatan bukanlah karbohidrat. Karena keunggulan inilah pemanis buatan sering direkomendasikan bagi para penderita diabetes.


Meski sering dijadikan rujukan, pemakaian pengganti gula tetaplah tidak bisa sembarangan. Penderita diabetes yang hendak mengganti asupan gula dengan pemanis buatan sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau ahli gizi.
Apa saja ya yang termasuk pemanis buatan?
1. Sakarin (Benzoic sulfimide/Ortho sulphobenzamide)
Sakarin adalah zat pemanis buatan yang dibuat darigaram natrium dari asam sakarin berbentuk bubuk kristal putih, tidak berbau dan sangat manis. Pemanis buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 550 kali gula biasa. Oleh karena itu sangat populer dipakai sebagai bahan pengganti gula.

Dalam perdagangan dikenal dengan nama Gucide, Glucid, Garantose, Saccharimol, Saccharol, dan Sykosa. Harga sakarin paling murah dibanding dengan pemanis buatan lainnya. Sakarin dapat menghemat biaya produksi. Harga pemanis buatan jauh lebih murah dibandingkan dengan gula asli. Pemanis buatan hanya sedikit ditambahkan untuk memperoleh rasa manis yang kuat.

2. Siklamat
Siklamat adalah pemanis tanpa kalori yang 30 kali lebih manis dibanding sukrosa. Bahan ini dapat larut di dalam air ,stabil di dalam panas dan dingin, serta mempunyai umur simpan yang panjang.
Pemanis buatan ini merupakan garam natrium dari asam siklamat. Siklamat menimbulkan rasa manis tanpa rasa ikutan (tidak ada after taste-nya).
Dalam perdagangan dikenal sebagai Assugrin, Sucaryl, dan Sucrosa.

Masih ada jenis pemanis buatan lainnya di artikel selanjutnya ya. Nantikan.



Sekilas tentang Reaktor

$
0
0

https://bisakimiadotcom.files.wordpress.com/2016/05/d4945-reaktor.png?w=474

Pernah mencampur pereaksi atau melarutkan bahan kimia di laboratorium? Apa yang kalian gunakan?
Gelas piala?erlenmeyer?labu ukur?


Bila di dalam skala industri, merekasikan bahan-bahan kimia dilakukan dalam bejana besar yang dinamakan reaktor. Bejana ini dirancang agar tidak bereaksi dengan bahan yang direaksikan. Seperti apa ya reaktor? Dan apa saja macamnya?
Reaktor adalah suatu alat proses tempat di mana terjadinya suatu reaksi berlangsung, baik itu reaksi kimia atau nuklir dan bukan secara fisika. Dengan terjadinya reaksi inilah suatu bahan berubah ke bentuk bahan lainnya, perubahannya ada yang terjadi secara spontan alias terjadi dengan sendirinya atau bisa juga butuh bantuan energi seperti panas (contoh energi yang paling umum).
Ada dua jenis utama reaktor kimia:

1. Reaktor tangki atau bejana
2. Reaktor pipa

Kedua jenis reaktor dapat dioperasikan secara kontinyu maupun partaian/batch. Biasanya, reaktor beroperasi dalam keadaan tetap namun kadang-kadang bisa juga beroperasi secara transien. Biasanya keadaan reaktor yang transien adalah ketika reaktor pertama kali dioperasikan (mis: setelah perbaikan atau pembelian baru) di mana komponen produk masih berubah terhadap waktu. Biasanya bahan yang direaksikan dalam reaktor kimia adalah cairan dan gas, namun kadang-kadang ada juga padatan yang diikutkan dalam reaksi (mis: katalisator,regent, inert). Tentu saja perlakuan terhadap bahan yang akan direaksikan akan berbeda.

Ada tiga tipe pendekatan utama yang digunakan dalam pengoperasian reaktor:

1. Model reaktor batch
2. Model Reaktor tangki berpengaduk (RATB) atau dikenal juga sebagai RTIK (Reaktor Tangki Ideal Kontinu)
3. Model Reaktor alir pipa (RAP) atau dikenal juga sebagai RAS (Reaktor aliran Sumbat)

Lebih jauh lagi, reaktor dengan katalisator (padatan) membutuhkan pendekatan yang terpisah dari ketiga model tersebut dikarenakan banyaknya asumsi sehingga menyebabkan tiga model perhitungan di atas tidak lagi akurat.

Sebelum menentukan jenis reaktor yang digunakan, adakah yang perlu diperhatikan?
Tentu saja ada, diantaranya adalah:
*Waktu tinggal
*Volum (V)
*Temperatur (T)
*Tekanan (P)
*Konsentrasi senyawa (C1, C2, C3, …,Cn)
*Koefisien perpindahan panas (h, U)


Belajar pengolahan air limbah yuk!(4)

$
0
0

https://garverusa.com/assets/projectimages/12/img1.jpg

Setelah mengetahui proses pengolahan air limbah secara fisika dan kimia di artikel ” belajar pengolahan air limbah yuk! (3) , selanjutnya adalah pengolahan secara biologi.

Proses pengolahan limbah dengan metode biologi adalah metode yang memanfaatkan mikroorganisme sebagai katalis untuk menguraikan material yang terkandung di dalam air limbah.
Pengolahan air limbah secara biologis, antara lain bertujuan untuk menghilangkan bahan organik, anorganik, amoniak, dan posfat dengan bantuan mikroorganisme. Penggunaan saringan atau filter telah dikenal luas guna menangani air untuk keperluan industri dan rumah tangga, cara ini juga dapat diterapkan untuk pengolahan air limbah yaitu dengan memakai berbagai jenis media filter seperti pasir dan antrasit. Pada penggunaan sistem saringan anaerobik, media filter ditempatkan dalam suatu bak atau tangki dan air limbah yang akan disaring dilalukan dari arah bawah ke atas.
Selain itu ada juga pengolahan yang memanfaatkan lumpur aktif sebagai medianya.
Hmmm.seperti apa ya?
Metode pengolahan lumpur aktif (activated sludge) merupakan proses pengolahan air limbah yang memanfaatkan proses mikroorganisme tersebut.
Proses lumpur aktif dalam pengolahan air limbah tergantung pada pembentukan flok lumpur aktif yang terbentuk oleh mikroorganisme (terutama bakteri), partikel inorganik, dan polimer exoselular. Selama pengendapan flok, material yang terdispersi, seperti sel bakteri dan flok kecil, menempel pada permukaan flok. Pembentukan flok lumpur aktif dan penjernihan dengan pengendapan flok akibat agregasi bakteri dan mekanisme adesi. Selanjutnya dinyatakan pula bahwa flokulasi dan sedimentasi flok tergantung pada hypobisitas internal dan eksternal dari flok dan material exopolimer dalam flok, dan tegangan permukaan larutan mempengaruhi hydropobisitas lumpur granular dari reaktor lumpur anaerobik.

Proses ini pada dasarnya merupakan pengolahan aerobik yang mengoksidasi material organik menjadi CO2 dan H2O, NH4. dan sel biomassa baru. Udara disalurkan melalui pompa blower (diffused) atau melalui aerasi mekanik. Sel mikroba membentuk flok yang akan mengendap di tangki penjernihan.

Prinsip dasar sistem lumpur aktif yaitu terdiri atas dua unit proses utama, yaitu bioreaktor (tangki aerasi) dan tangki sedimentasi. Dalam sistem lumpur aktif, limbah cair dan biomassa dicampur secara sempurna dalam suatu reaktor dan diaerasi. Pada umumnya, aerasi ini juga berfungsi sebagai sarana pengadukan suspensi tersebut. Suspensi biomassa dalam limbah cair kemudian dialirkan ke tangki sedimentasi (tangki dimana biomassa dipisahkan dari air yang telah diolah). Sebagian biomassa yang terendapkan dikembalikan ke bioreaktor, dan air yang telah terolah dibuang ke lingkungan.

Pada pengolahan ini, apa ya yang paling berperan penting?
Bakteri merupakan unsur utama dalam flok lumpur aktif. Lebih dari 300 jenis bakteri yang dapat ditemukan dalam lumpur aktif. Bakteri tersebut bertanggung jawab terhadap oksidasi material organik dan tranformasi nutrien, dan bakteri menghasilkan polisakarida dan material polimer yang membantu flokulasi biomassa mikrobiologi. Genus yang umum dijumpai adalah :Zooglea, Pseudomonas, Flavobacterium, Alcaligenes, Bacillus, Achromobacter, Corynebacterium, Comomonas, Brevibacterium, dan Acinetobacter, disamping itu ada pula mikroorganisme berfilamen, yaitu Sphaerotilus danBeggiatoa, Vitreoscilla, Vitreoscilla, Vitreoscilla, Vitreoscilla, Vitreoscilla, Vitreoscilla, Vitreoscilla yang dapat menyebabkan sludge bulking.

Bagaimana agar dapat mempertahankan agar mikroorganisme tetap aktif dan produktif?
Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan agar mikroorganisme tetap aktif dan produktif, mikroorganisme tersebut harus dipasok dengan oksigen yang cukup, cukup waktu untuk kontak dengan polutan organik, temperatur dan komposisi medium yang sesuai. Perbandingan BOD5 : N : P juga harus seimbang. BOD5 : N : P juga = 100 : 5 : I dianggap optimum untuk proses pengolahan limbah cair secara aerobik. Sistem pengolahan limbah cair yang dapat diterapkan untuk pengolahan sekunder limbah cair industri pangan skala antara lain adalah sistem lumpur aktif (activated sludge), trickling filter, Biodisc atau Rotating Biological Contactor (RBC), dan Kolam Oksidasi.


Pemanis.. emmmm(2)

$
0
0

Di artikel kali ini kita lanjutkan tiga jenis pemanis buatan lainnya. Setelah sakarin dan siklamat di artikel sebelumnya, sekarang ada diantaranya yaitu aspartam, sorbitol dan sukralosa.


1. Aspartam
Aspartam adalah pemanis buatan yang tersusun dari 2 macam asam amino yaitu asam aspartat dan fenilalanin.
Aspartam, dikenal juga dengan kode E951, memiliki kadar kemanisan 200 kali daripada gula (sukrosa), dan banyak dijumpai pada produk-produk minuman dan makanan/permen rendah kalori atau sugar-free. Nama dagang aspartam sebagai pemanis buatan antara lain adalah Equal, Nutrasweet dan Canderel.
Senyawa kimia sejenis alkohol yang terdapat dalam Aspartame, di dalam lambung berubah menjadi formaldehid (formalin) yang kemudian mengalami perubahan menjadi senyawa asam yang bernama asam format, sehingga pada akhirnya menimbulkan peningkatan derajat keasaman dalam darah, atau asidosis metabolik.

2. Sorbitol
Nama IUPAC Sorbitol ialah (2S,3R,4R,5R)-Heksana-1,2,3,4,5,6-heksol. Nama lainnya adalah: D-Sorbitol dan D-Glucitol.
Sorbitol  ditambahkan pada mouthwash untuk membantu mencegah plak gigi, selain itu sorbitol juga ditambahkan pada sediaan kosmetik untuk membantu menjaga kelembaban kulit. Bahan bakar roket amatir dapat dihasilkan apabila sorbitol dicampur dengan senyawa kalium nitrat.

Keamanan penggunaan sorbitol telah dijamin oleh FDA (the Food and Drug Administration) melalui berbagai penelitian. Namun apabila terlalu banyak dikonsumsi, sorbitol dapat menyebabkan nyeri abdomen, menimbulkan gas, serta diare sedang hingga parah. Asupan sorbitol sebanyak 20 gram per hari telah dilaporkan mengakibatkan diare parah pada seorang wanita, sedangkan seorang lainnya terpaksa dirawat di rumah sakit setelah mengkonsumsi sebanyak 30 gram sorbitol per hari. Sorbitol dapat pula menyebabkan terhambatnya penyerapan fruktosa.

Sorbitol, juga disebut glucitol, ialah suatu gula alkohol yang dimetabolisir oleh tubuh manusia secara lambat. Sorbitol dapat diperoleh melalui reduksi glukosa, mengubah gugus aldehida menjadi gugus hidroksil. Sorbitol terdapat dalam buah apel, pir, persik, dan prun. Sorbitol disintesis oleh sorbitol-6-fosfat dehidrogenase, dan diubah menjadi fruktosa oleh suksinat dehidrogenase. Suksinat dehidrogenase ialah suatu enzim kompleks yang turut serta dalam siklus asam sitrat.

3. Sukralosa
Sukralosa merupakan derivate dari sukrosa, mempunyai tingkat kemanisan sekitar 600 kali gula pasir. Sukralosa tidak dapat dicerna dan diserap organ pencernaan sehingga tidak meningkatkan kadar gula dalam darah. Sukralosa tidak menyebabkan kerusakan gigi, perubahan genetik dan cacat bawaan.
Salah satu keunggulan sukralosa adalah tahan panas sehingga tingkat kemanisan yang diperoleh tidak menurun selama pengolahan suhu tinggi.
Dalam tubuh sebagian besar sukralosa yang tercerna akan melewati sistem pencernaan tanpa perubahan. Hanya sejumlah kecil sukralosa yang diserap tidak dimetabolisme, namun dibuang dengan cepat melalui air seni sebagai sukralosa. Sukralosa tidak akan tersimpan di dalam tubuh.


Awas tumpahan bahan kimia

$
0
0

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSqbGsKt12jYjy8KB60z7c9NrHm_FpYJRu73jzcktbYyoexX4qmJg

Melakukan kegiatan di area laboratorium tidak bisa sembarangan ya. Ada beberapa aturan khusus yang diterapkan demi keselamatan bersama. Contohnya menggunakan alat pelindung diri (APD), melihat dan memahami MSDS bahan kimia yang dipakai, menggunakan alat-alat laboratorium sesuai standar operational procedure (SOP). Repot ya? Tidak juga. Tujuannya agar hal- hal yang tidak diinginkan tidak terjadi, misalnya kecelakaan kerja, kebakaran, kerusakan alat dan banyak lagi.


Terus bagaimana ya bila terjadi tumpahan bahan kimia akibat kecelakaan kerja di laboratorium?
Sebelumnya kita harus mengetahui bahan kimia yang tumpah tersebut untuk menentukan langkah penanganannya. Jangan lupa dalam menanganinya harus menggunaka APD lengkap. Berikut ada beberapa cara menangani tumpahan bahan kimia, tentu tidak semuanya karena banyak sekali bukan bahan kimia yang ada. Bahan kimia yang akan dibahas adalah yang sering digunakan di laboratorium.
1. Tumpahan Asam-asam Anorganik
Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl, HF, HNO3, H3PO4, H2SO4 haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus. Bahan tumpahan tersebut permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2 dengan perbandingan1:1. Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah.

2.Basa Akali dan Amonia
Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat, Ca(OH)2, dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan dinetralkan dengan HCl 6 M. Kemudian diserap dengan kain dan dibuang.

3. Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti amonium dikromat, amonium perklorat, asam perklorat, dan sejenisnya dicampur dengan reduktor (seperti garam hypo, bisulfit, ferro sulfat) dan ditambahkan sedikit asam sulfat 3 M. selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang.

4. Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah.. Selanjutnya kedalam campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan reaksi selesai). Setelah reaksi selesai campuran diencerkan dan dinetralkan sebelum dibuang ke perairan.
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit, NaNO2, SO, Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat. Untuk gas (SO2), alirkan kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit. Untu k padatan, campurkan dengan NaOH (1:1) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry. Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan selama 2 jam. Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan.

5. Sianida dan Nitril
Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan kertas/tissu dan diuapkan dalam lemari asam, dibakar, atau dipindahkan kedalam wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry. Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan dibuang keperairan.
Pemusnahan sianida dapat dilakukan dengan cara menambahkan kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam. Selanjutnya dibuang ke perairan.
Untuk tumpahan nitril, ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2. setelah satu jam dibuang keperairan. Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit.
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan alkohol. Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium hipoklorit. Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan. (sumber)
Mudah-mudahan dengan artikel ini kita bisa lebih aware dengan keselamatan di laboratorium ya!


Validasi Metode Analisis (3)

$
0
0

https://i1.wp.com/www.arminarekaperdana.com/image/validasi.png

Akhirnya sampai pada bagian terakhir dari artikel validasi metode analisis. Parameter lanjutan yaitu LOD, LOQ dan sensitivitas.

LOD merupakan nilai konsentrasi zat yang diukur pada saat metode/instrumen mulai mendeteksi keberadaan zat tersebut tetapi belum bisa dikuantifikasi secara tepat. Sedangkan yang dimaksud LOQ adalah nilai konsentrasi terendah dari zat yang diukur pada saat metode/instrumen dapat mendeteksi zat tersebut dengan akurasi dan presisi yang baik.
Nilai LOD dan LOQ dapat ditentukan dari nilai signal to noise (S/N). Nilai LOD adalah nilai konsentrasi pada saat S/N = 3, sedangkan nilai LOQ adalah nilai konsentrasi pada saat S/N = 10. Selain itu, nilai LOD dan LOQ dapat juga ditentukan dari nilai standar deviasi (SD). LOD = 3 SD, sedangkan LOQ = 10 SD.

1. Batas Deteksi (Limit of Detection/LOD)

Merupakan jumlah analit terkecil yang masih bisa dideteksi namun tidak perlu dapat terukur. Beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan batas deteksi tergantung pada jenis metode analisis apakah metode analisis instrumental atau noninstrumental.Berdasarkan evaluasi visual.
Evaluasi visual dapat digunakan untuk metode analisis noninstrumental,  tapi dapat juga digunakan untuk metode analisis instrumental. Batas deteksi ditentukan dengan melakukan analisis terhadap sampel yang diketahui konsentrasinya dan menetapkan
kadar terendah yang dapat dideteksi dengan baik.Berdasarkan rasio signal terhadap noise
Pendekatan ini hanya dapat diterapkan pada metode analisis yang memberikan baseline noise. Penentuan signal to noise dilakukan dengan membandingkan pengukuran signal sampel yang diketahui mengandung analit dalam konsentrasi rendah dan blanko, kemudian dapat ditetapkan konsentrasi minimum analit yang dapat dideteksi dengan baik. Rasio signal to noise sama dengan 3 atau 2 : 1 umumnya dianggap dapat diterima untuk memperkirakan batas deteksi.

2. Batas Kuantitasi (Limit of Quantitation/LOQ)

Merupakan jumlah analit terkecil yang yang masih bisa diukur dengan akurat (tepat) dan presisi (teliti)/reprodusible.Beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk penentuan batas kuantitasi
tergantung pada jenis metode analisis instrumental atau noninstrumental.

Berdasarkan evaluasi visual
Evaluasi visual dapat digunakan untuk metode analisis noninstrumental, tapi dapat juga digunakan untuk metode analisis instrumental. Batas kuantitasi ditentukan dengan melakukan analisis terhadap sampel yang diketahui konsentrasinya dan  menetapkan kadar terendah analit yang dapat ditentukan secara kuantitatif dengan akurasi dan presisi yang dapat diterimaBerdasarkan rasio signal terhadap noise :
Pendekatan ini hanya dapat digunakan pada metode analisis yang memberikan baseline noise. Penentuan rasio signal terhadap noise dilakukan dengan membandingkan signal yang diukur dari sampel yang mempunyai konsentrasi analit yang rendah dan blankonya, kemudian ditentukan konsentrasi terendah analit yang dapat ditetapkan secara kuantitatif dengan baik, umumnya pada rasio signal terhadap noise 10:1.(sumber)

3. Sensitivitas
Sensitivitas merupakan rasio antara perubahan respon alat ukur terhadap perubahan konsentrasi analit yang diukur. Sensitivitas suatu teknik ditentukan dari kemiringan (slope) grafik kalibrasi. Sensitivitas dikatakan baik apabila grafik atau persamaan regresi yang dihasilkan mempunyai nilai kuadrat koefisien korelasi (r2) yang lebih besar atau sama dengan 0,99.

nah coba dibaca lagi ya artikel-artikel sebelumnya😉


Kolom HPLC

$
0
0

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/47/HPLC_kolom.JPG

Berbicara tentang HPLC (High Performance Liquid Chromathogrphy) sebagai instrument analisis pada artikel sebelumnya tidak bisa lepas dari bagian-bagiannya. Seperti kolom sebagai fasa diam pada HPLC.
Pernah lihat kan? Tidak seperti Gas Chromathography (GC), kolom pada HPLC dibuat lurus (tidak dibuat melingkar sebagaimana kolom pada Kromatografi Gas ataupun bentuk U). Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi kolom.

Apa ya isi dari kolom HPLC itu?
Kolom terdiri dari fase diam (oktil, oktadesil, fenil, nitril, amin) yang terikat secara kimia dengan partikel silika berpori yang ada di bagian dalam kolom.
Kebanyakan fase diam pada HPLC berupa silika yang dimodifikasi secara kimiawi, silika yang tidak dimodifikasi, atau polimer-polimer stiren dan divinil benzen. Permukaan silika adalah polar dan sedikit asam karena adanya residu gugus silanol (Si-OH). Fasa diam adalah cairan film yang dilapiskan pada material kemasan yang terdiri dari partikel silica berpori 3-10 .

Pada prakteknya, kolom sebagai fasa diam akan terus dialiri fasa gerak selama analisis berlangsung, apa kolom tersebut tidak terbawa oleh fasa gerak? hmmmm…
Fasa diam mungkin sebagian akan larut dalam fasa gerak. Untuk mencegah hilangnya fasa diam ini, maka fasa diam diikat secara kovalen pada partikel silica. Ikatan fasa diam diperoleh dengan mereaksikan partikel silica dengan organochlorosilane dengan bentuk Si (CH3)2RCl dimana R adalah alkil atau alkil yang tersubstitusi.

Nah, kolom juga bisa rusak lho bila tidak dirawat dengan benar. Bagaimana kita tahu kolom tersebut rusak? Bila kromatogram yang dihasilkan terpecah (tidak runcing), ataupun ada pengotor lain yang biasanya datang dari fasa gerak yang mengganggu peak utama.
Olehkarena itu kita harus hati-hati dalam pembersihannya setelah digunakan ataupun saat penyimpanan. Setelah selesai digunakan, kolom harus selalu dicuci. Larutan asam, basa atau garam tidak boleh dibiarkan berada dalam kolom.
Bagaimana ya cara penyimpanan kolom HPLC?
Apabila sedang tidak digunakan kolom direndam dalam pelarut inert yang tidak mudah menguap (metanol, metanol-air, air suling). Direndam disini maksudnya dialiri oleh pelarut inert tersebut selama beberapa waktu, kemudian dilepas setelah selesai. Pelarut tersebut dibiarkan di dalam fasa gerak selama penyimpanan. Kolom dapat disimpan dalam pelarut organik yang tidak mudah menguap atau dalam air. Umumnya jenis pelarut  yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis kolomnya. Sebagai contoh :

1.      Kolom penukar ion disimpan dalam metanol atau air. Metanol lebih disukai karena dapat mencegah pertumbuhan bakteri.

2.      Kolom fasa terikat tak polar disimpan dalam metanol. Asetonitril tidak dianjurkan untuk dipakai di sini karena selain harganya mahal, asetonitril ini dapat terurai membentuk pengotor pada kolom.

3.      Kolom fasa terikat polar disimpan dalam heptana atau metanol.

4.      Kolom silika disimpan dalam heptana.
Karena kolom fasa terikat polar dapat disimpan baik dalam pelarut tak polar ataupun dalam pelarut polar, maka dianjurkan agar di dalam penyimpanannya dipilih jenis pelarut yang mempunyai kepolaran yang hampir sama dengan kepolaran pelarut yang akan digunakan sebagai eluen.


Pemanis.. emmmm(3)

$
0
0

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTzdvgOpH7oDXSNPMg98OtEi3jUau4qf7ymeZTojcenMo2X1qE_XQ

Yuk kita lanjutin artikel pemanis buatan. Tiga jenis pemanis buatan lainnya sebagai lanjutan yaitu Asesulfam Potassium,  Isomalt dan Maltitol. Agak jarang didengar ya?

1. Asesulfam Potassium (Acesulfame Potassium/Acesulfame K)
Derajat kemanisannya sekitar 200 kali gula pasir. Kelebihannya, mempunyai sifat stabil pada pemanasan. Pemanis ini akan dikeluarkan melalui urine tanpa mengalami perubahan. Karena tingkat kemanisannya yang tinggi, penggunaan asesulfam sebaiknya dibatasi dalam dosis yang kecil. Apalagi penggunaan asesulfam sering dikombinasikan juga dengan pemanis lain.

Acesulfame-K tidak diolah oleh tubuh sehingga tidak ada kalori yang diserap oleh tubuh. Rasa manisnya 200 kali lebih manis dari gula biasa. Pemanis buatan ini dijual dengan nama dagang Sweet One dan Sunett. ADI (Acceptable Daily Intake) untuk Acesulfam K yaitu 15 mg per kilogram berat badan.

Komposisi ace-k mirio dengan aspartam. Ace-K dapat ditemukan dalam campuran makanan penutup, permen, dan minuman berkarbonasi.

2.  Isomalt
Isomalt merupakan campuran equimolardari 6-O-α-D-Glucopyranosyl-D-glucitol (GPG) (GPG-C12H24O11) dan 1-O-α-D-Glucopyranosyl-D-mannitol (GPM) dihydrate(GPM-C12H24O11.2H2O) mengandung gluko-manitol dan gluko-sorbitol dibuat dari sukrosa melalui dua tahap proses enzimatik. Perubahan molekuler yang terjadi dalam proses tersebut menyebabkan isomalt lebih stabil secara kimiawi dan enzimatik dibandingkan dengan sukrosa. Isomalt berbentuk kristal berwarna putih, tidak berbau, dan berasa manis dengan tingkat kemanisan relatif sebesar 0,45 sampai dengan 0,65 kali tingkat kemanisan sukrosa. Nilai kalori isomalt sebesar 2 kkal/g atau setara dengan 8,36 kJ/kg.
Termasuk GRAS (Generally Recognized As Safe) atau umumnya dikenal aman. Tidak menyebabkan karies gigi, tidak menyebabkan peningkatan kadar gula darah penderita diabetes tipe I dan II.

3. Maltitol
Maltitol dengan rumus kimia C12H14O11atau α-D-Glucopyranosyl-1,4-D-glucitoltermasuk golongan poliol yang dibuat dengan cara hidrogenasi maltosa yang diperoleh dari hidrolisis pati. Maltitol berbentuk kristal anhydrous dengan tingkat higroskopisitas rendah, dan suhu leleh, serta stabilitas yang tinggi. Dengan karakteristik tersebut maltitol dimungkinkan bisa sebagai pengganti sukrosa dalam pelapisan coklat bermutu tinggi, pembuatan kembang gula, roti coklat, dan es krim. Maltitol berasa manis seperti gula dengan tingkat kemanisan relatif sebesar 0,9 kali tingkat kemanisan sukrosa. Nilai kalori laktitol sebesar 2,1 kkal/g atau setara dengan 8,78 kJ/g
Maltitol merupakan gula alkohol dengan derajat kemanisan 0,9 kali gula pasir. Termasuk GRAS (Generally Recognized As Safe) atau umumnya dikenal aman. Tidak menyebabkan karies gigi, tidak menyebabkan peningkatan kadar gula darah penderita diabetes tipe I dan II.

Oke, dilanjut di artikel berikutnya ya.



Serba-Serbi Beta Laktam

$
0
0

Pasti kalian pernah minum antibiotik kan?
Salah satu antibiotik yaitu jenis beta laktam. Golongan antibiotik yang memiliki kesamaan komponen struktur berupa adanya cincin beta laktam dan umumnya digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Cincin betalaktam adalah cincin laktam dengan struktur cincin heteroatom, terdiri dari 3 atom karbon dan 1 atom nitrogen. Laktam sendiri merupakan cincin amida. Dinamakan demikian karena atom nitrogen menempel pada karbon beta terhadap karbonil. (Hayoo buka lagi buku organiknya ya!).
Terdapat sekitar ± 56 macam antibotik beta-laktam yang memiliki antivitas antimikrobakterial pada bagian cincin beta-laktamnya dan apabila cincin tersebut dipotong oleh mikroorganisme maka akan terjadi resistensi terhadap antibiotik tersebut.

Apa resistensi itu?
resistensi antibiotika adalah fenomena di mana bakteri dapat resisten ( kebal) terhadap antibiotika tertentu. Keadaan ini dapat terjadi karena dua hal, yang pertama adalah karena bakteri yang resisten mengonjugasikan materi genetik yang secara alami memang mengkodekan kemampuan untuk kebal terhadap suatu antibiotika atau dengan cara yang kedua, yaitu terjadinya mutasi genetik pada suatu bakteri. Resistensi antibiotika ini adalah suatu kondisi yang sangat megkhawatirkan bagi kehidupan manusia maupun hewan karena dapat berakibat menimbulkan penyakit-penyakit baru yang pengobatannya sulit untuk diatasi. Penyebaran potensi resisten pada bakteri ini juga sangatlah cepat dan mudah karena bakteri hanya membutuhkan suatu proses reproduksi yang sederhana berupa konjugasi atau pertukaran materi genetik yang dapat berlangsung hanya dalam hitungan menit saja.

Selain itu, tahukah kalian ada beberapa orang yang alergi terhadap antibiotik beta laktam? Gejala yang ditimbulkan seperti ruam-ruam kemerahan gatal dipermukaan kulit, mual, muntah, batuk, sesak napas bila terpapar ataupun meminum antibiotik tersebut. Oleh karena itu industri farmasi harus melakukan treatment terhadap limbah beta laktam yang dihasilkan sebelum diolah dalam pengolahan limbah agar tidak berbahaya bagi sekitar. Seperti apa ya?(jadi bahas limbah lagi yah?-_-” )
Prinsip utama dalam pengolahan limbah beta laktam adalah pemecahan cicncin beta laktam. Beberapa cara pemecahan cincin beta laktam dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut  :

1.      Hidrolisis dengan menaikkan pH sampai 10-12 (bisa dengan NaOH)
2.      Hidrolisis dengan penambahan asam
3.      Hidrolisis dengan penambahan mercuri klorida

Penggunaan cara dengan hidrolisis dengan pH sampai 10-12 menjadi salah satu alternatif sebagian besar perusahaan karena dianggap lebih aman bagi peralatan unit pengolahan dan juga aman bai lingkungan serta mudah dalam penangannya. Jika hidrolisis dengan asam dikhawatirkan dapat merusak peralatan unit pengelohan karena sifat asam yang dapat mengakibatkan korosif, dan jika dengan mercuri chloride dikhawatirkan mercurynya tidak ramah atau tidak aman bagi lingkungan.
Limbah diklasifikasikan menjadi dua yaitu cair dan padat. Maka berbeda pula penanganannya.

*Limbah cair yang berasal dari gedung beta laktam dialirkan ke bak/kolam perusakan cincin beta laktam dengan menggunakan larutan NaOH, setelah itu dialirkan/digabung dengan limbah cair non beta laktam di bak penampungan, dan seterusnya diolah bersama.

*Limbah udara berupa debu produksi disedot dan dikumpulkan oleh dust collector.
Dust Collector adalah salah satu mesin penghisap debu dan asap yang menyebabkan polusi udara dari proses-proses industri. Udara kotor yang mengandung beta laktam tersebut kemudian difilter dan dipisahkan antara debu dan udara, debu atau asap masuk ketempat penampungan sedangkan udara dibuang keluar pabrik sehingga pencemaran udara dapat diatasi.

 


Vitamin

$
0
0

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTEUr0Nn8yLdxSsfwmgivnIowSqDD6fhemcgRSIz_nQpJoH0voa

Sudah familiarkan dengan nama ini? yap mari kita bahas apa itu vitamin, apa saja sih vitamin? bagaimana rumus kimianya? apa fungsinya? terdapat dimana saja? bagaimana bila kekurangan? hmmm ada yang mau kasih ide?:)

vitamin adalah senyawa organik dan penting nutrisi bahwa organisme membutuhkan dalam jumlah yang terbatas. Sebuah senyawa kimia organik (atau set terkait senyawa) disebut vitamin ketika organisme tidak dapat mensintesis senyawa dalam jumlah yang cukup, dan itu harus diperoleh melalui diet; dengan demikian, istilah “vitamin” adalah tergantung pada keadaan dan organisme tertentu. Misalnya, asam askorbat (salah satu bentuk vitamin C ) adalah vitamin bagi manusia, tetapi tidak untuk kebanyakan organisme hewan lain. Suplementasi penting untuk pengobatan masalah kesehatan tertentu, tetapi ada sedikit bukti manfaat gizi bila digunakan oleh orang sehat. (sumber)

Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya “hidup” dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. (sumber)

Vitamin memiliki fungsi biokimia beragam. Beberapa, seperti vitamin D , memiliki fungsi hormon-seperti regulator metabolisme mineral, atau regulator pertumbuhan sel dan jaringan dan diferensiasi (seperti beberapa bentuk vitamin A). Lainnya berfungsi sebagai antioksidan (misalnya, vitamin E dan kadang-kadang vitamin C ). Jumlah terbesar dari vitamin, yang B kompleks vitamin, berfungsi sebagai enzim kofaktor ( koenzim ) atau prekursor bagi mereka; koenzim membantu enzim dalam pekerjaan mereka sebagai katalis dalam metabolisme . Dalam peran ini, vitamin dapat erat terikat enzim sebagai bagian dari kelompok prostetik : Misalnya, biotin adalah bagian dari enzim yang terlibat dalam pembuatan asam lemak . Mereka juga dapat kurang erat terikat enzim katalis sebagai koenzim, molekul dilepas yang berfungsi untuk membawa kelompok kimia atau elektron antara molekul. Misalnya, asam folat dapat membawa metil , formil , dan metilen kelompok dalam sel. Meskipun peran ini dalam membantu reaksi enzim-substrat yang fungsi vitamin ‘paling terkenal, fungsi vitamin lain yang sama pentingnya.

Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain…. ada yang tahu? dilanjut diartikel erikutnya yaaah?:)

 


Ununseptium

$
0
0

nah apasih ini?😀

Ununseptium adalah superheavy unsur kimia buatan dengan nomor atom dari 117 dan simbol sementara Uus. Juga dikenal sebagai eka – astatine atau elemen 117, itu adalah kedua-terberat dikenal unsur dan elemen kedua terakhir dari periode 7 dari tabel periodik . Pada 2016 , lima belas atom ununseptium telah diamati: enam ketika pertama kali disintesis pada tahun 2010, tujuh tahun 2012, dan dua tahun 2014.

Penemuan ununseptium diumumkan di Dubna , Rusia, oleh kolaborasi Rusia-Amerika pada tahun 2010, yang membuatnya unsur yang paling baru-baru ini ditemukan pada 2016 . Salah satu yang isotop diciptakan secara langsung pada tahun 2011, sebagian mengkonfirmasikan hasil percobaan. Percobaan tersebut berhasil diulang oleh kolaborasi sama pada tahun 2012 dan oleh tim Jerman-Amerika bersama di tahun 2014. Pada tahun 2015, Partai Joint Working dari International Union of Pure dan Kimia Terapan dan International Union of Murni dan Terapan Fisika , yang mengevaluasi klaim penemuan unsur-unsur baru, telah mengakui elemen dan ditugaskan prioritas untuk tim Rusia-Amerika. Segera setelah itu para penemu akan diundang untuk memberikan unsur nama resmi. “Ununseptium” adalah sementara nama unsur sistematik terbentuk dari Latin akar “satu”, “satu”, dan “tujuh”; hal ini dimaksudkan untuk digunakan sampai permanen ditugaskan. Nama bekerja “unsur 117” umumnya digunakan oleh para peneliti dan dalam literatur.

Ununseptium mungkin terletak di ” pulau stabilitas “, sebuah konsep yang menjelaskan mengapa beberapa elemen superheavy lebih stabil dibandingkan dengan tren secara keseluruhan menurun stabilitas untuk elemen luar memimpin pada tabel periodik. Atom ununseptium yang disintesis telah berlangsung puluhan dan ratusan mikrodetik . Dalam tabel periodik, ununseptium diharapkan menjadi anggota dari kelompok 17, semua anggota lain dari yang halogen. Beberapa sifat-sifatnya yang cenderung berbeda secara signifikan dari orang-orang dari halogen karena efek relativistik . Berbeda dengan halogen, ununseptium mungkin tidak biasa membentuk anion atau mencapai tinggi oksidasi . Sebuah sifat kunci, seperti leleh dan titik didih dan pertama energi ionisasi , yang tetap diharapkan untuk mengikuti tren periodik dari halogen.

 


Tanah dan Najis (2)

$
0
0

Masih ingat artikel sebelumnya? sebelumnya kita baru sedikit bahas kandungan kimia tanah,, mari kita lanjutkan yu..

selain nitrogen ada juga kimia lain yang terkandung dalam tanah, apa saja sih?

c. Fosfor
Unsur Fosfor (P) dalam tanah berasal dari bahan organik, pupuk buatan dan mineral-mineral di dalam tanah. Fosfor paling mudah diserap oleh tanaman pada pH sekitar 6-7 (Hardjowigeno 2003). Dalam siklus P terlihat bahwa kadar P-Larutan merupakan hasil keseimbangan antara suplai dari pelapukan mineral-mineral P, pelarutan (solubilitas) P-terfiksasi dan mineralisasi P-organik dan kehilangan P berupa immobilisasi oleh tanaman fiksasi dan pelindian (Menurut Leiwakabessy (1988) di dalam tanah terdapat dua jenis fosfor yaitu fosfor organik dan fosfor anorganik.
Bentuk fosfor organik biasanya terdapat banyak di lapisan atas yang lebih kaya akan bahan organik. Kadar P organik dalam bahan organik kurang lebih sama kadarnya dalam tanaman yaitu 0,2 – 0,5 %. Tanah-tanah tua di Indonesia (podsolik dan litosol) umumnya berkadar alami P rendah dan berdaya fiksasi tinggi, sehingga penanaman tanpa memperhatikan suplai P kemungkinan besar akan gagal akibat defisiensi P (Hanafiah 2005). Menurut Foth (1994) jika kekurangan fosfor, pembelahan sel pada tanaman terhambat dan pertumbuhannya kerdil.
d. Kalium
Kalium merupakan unsur hara ketiga setelah Nitrogen dan Fosfor yang diserap oleh tanaman dalam bentuk ion K+. Muatan positif dari Kalium akan membantu menetralisir muatan listrik yang disebabkan oleh muatan negatif Nitrat, Fosfat, atau unsur lainnya. Hakim et al. (1986), menyatakan bahwa ketersediaan Kalium merupakan Kalium yang dapat dipertukarkan dan dapat diserap tanaman yang tergantung penambahan dari luar, fiksasi oleh tanahnya sendiri dan adanya penambahan dari kaliumnya sendiri.
Kalium tanah terbentuk dari pelapukan batuan dan mineral-mineral yang mengandung kalium. Melalui proses dekomposisi bahan tanaman dan jasad renik maka kalium akan larut dan kembali ke tanah. Selanjutnya sebagian besar kalium tanah yang larut akan tercuci atau tererosi dan proses kehilangan ini akan dipercepat lagi oleh serapan tanaman dan jasad renik. Beberapa tipe tanah mempunyai kandungan kalium yang melimpah.
Kalium dalam tanah ditemukan dalam mineral-mineral yang terlapuk dan melepaskan ion-ion kalium. Ion-ion adsorpsi pada kation tertukar dan cepat tersedia untuk diserap tanaman. Tanah-tanah organik mengandung sedikit kalium.
e. Kalsium
Kalsium tergolong dalam unsur-unsur mineral essensial sekunder seperti Magnesium dan Belerang. Ca2+ dalam larutan dapat habis karena diserap tanaman, diambil jasad renik, terikat oleh kompleks adsorpsi tanah, mengendap kembali sebagai endapan-endapan sekunder dan tercuci (Leiwakabessy 1988).
Adapun manfaat dari kalsium adalah mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang dan membantu keberhasilan penyerbukan, membantu pemecahan sel, membantu aktivitas beberapa enzim (RAM 2007).
f. Magnesium
Magnesium merupakan unsur pembentuk klorofil. Seperti halnya dengan beberapa hara lainnya, kekurangan magnesium mengakibatkan perubahan warna yang khas pada daun. Kadang-kadang pengguguran daun sebelum waktunya merupakan akibat dari kekurangan magnesium (Hanafiah 2005).
g. Belerang
Belerang dari dalam tanah diasimilasi oleh tanaman sebagai ion sulfat SO4- . Di suatu daerah terjadi pencemaran SO2 d iatmosfer, maka belerang dapat diadsorpsi oleh daun daun tanaman sebagai sulfur oksida. Kandungan SO2 yangcukup tinggi di atmosfer dapat mematikan tanaman. (sumber)
Nah memang belum sesuai judul, masih misteri yah mengapa tanah dan najis, terus dibaca ya artikelnya😀

Soal pH

$
0
0

Sepertinya banyak pembaca yang masih bingung untuk menyelesaikan soal kimia tentang pH larutan. Ayo siapa? Oleh karena itu kami hadirkan artikel contoh penyelesaian pH larutan. Check it out!


Untuk menyelesaikan soal tentang, sebelumnya kita harus mengerti konsep dasarnya. Bisa dilirik di sini.
1. Contoh soal pH asam kuat
Berapakah pH HCl 0.5 M?
Penyelesaian:
Reaksi:
HCl ——> [H+] + [Cl-]
0.5 M       0.5M    0.5 M
pH = -log [H+]
=-log 0.5
= 0.3

2. Contoh soal pH larutan basa kuat
Berapakah pH larutan pada 8 gram NaOH yang dilarutkan hingga volumenya  100 mL dengan air?
Pertama dicari lebih dahulu konsentrasi NaOH dengan rumus :
M= (massa(gram)/Mr NaOH) × (1000/volume larutan dalam mL)
M = (0.8/40)× (1000/100)
= 0.2 M
Setelah itu buat reaksinya:
NaOH ——> [Na+] +[OH-]
0.2M             0.2 M   0.2M

Ingat, bila larutan basa maka yang diketahui [OH-] sehingga yang dicari adalah pOH dahulu.
pOH = -log [OH-]
= -log 0.2
= 0.7
Selanjutanya baru dicari pH nya dengan rumus :
pH = 14 – pOH
=  14 – 0.7
= 13.3
Bagaimana bila larutan basa yang ditanyaka pH nya memiliki valensi 2 seperti Ba(OH)2 0.2 M?
Reaksi :
Ba(OH)——-> [Ba2+] + 2[OH-]
0.2M                0.2 M     2×0.2M(lihat valensi [OH-])
pOH = -log [OH-]
= -log 0.4
= 0.4
Selanjutanya baru dicari pH nya dengan rumus :
pH = 14 – pOH
=  14 – 0.4
= 13.6

3. Contoh pH larutan asam kuat ditambah basa kuat
Berapa pH larutan bila dicampurkan 50 mL HCl 0.1M dengan 50 mL NaOH 0.08 M?

Pertama dicari mol dari masing-masing larutan dengan rumus :
mol= konsentrasi(Molar) × volume larutan(liter) (karena volume larutan diketahui dalam mL maka dicari mmol larutan)
*HCl:
mmol = 0.1M × 50 mL
= 5 mmol
*NaOH:
mmol = 0.08 M × 50 mL
= 4 mmol
Kemudian dicari pereaksi pembatas dengan rumus: mol/ koefisien
*HCl : 5 mmol/1= 5
*NaOH: 4 mmol/1=4
Dapat dilihat NaOH < HCl menandakan NaOH adalah pereaksi pembatas dan habis saat reaksi.

Ayo kita buat pemetaan reaksinya:
HCl     +    NaOH      ———>  NaCl    +    H2O
awal:  5mmol        4mmol
reaksi:4mmol       4mmol               4mmol      4mmol
_________________________________________________
sisa:   1mmol        0mmol              4mmol       4mmol

Ket:
*awal adalah jumlah mol saat keadaan awal bisa dilihat dari perhitungan mol masing-masing larutan yang tadi kita kerjakan.
*reaksi adalah jumlah mol yang bereaksi didapat dari hasil perhitungan pereaksi pembatas.
*sisa adalah pengurangan jumlah pada awal dan saat reaksi.
Kita dapat lihat dari pemetaan diatas, mol yang bersisa adalah HCl jadi dapat kita gunakan rumus : pH = -log [H+]
Tetapi sebelumnya kita hitung dahulu [H+] karena masih dalam bentuk mol sedangkan yang kita inginkan dalam bentuk Molar(M) dengan rumus
M=mol/volume
=1 mmol/ 100 mL——> kenapa 100 mL
Karena larutan yang telah dicampurakan 50 mL HCl ditambah 50 mL NaOH= 100 mL larutan campuran.
= 0.01 M

pH = -log [H+]
= -log 0.01M
= 2

Kita lanjut nanti ya! Masih ada contoh soal pH larutan asam lemah, basa lemah, campuran asam lemah basa lemah, campuran asam lemah basa kuat, campuran asam kuat basa lemah, dan campuran asam lemah basa lemah.

nah coba dihitung pH larutan NaOH 4 M, barapa hayoooo?


LD 50

$
0
0

https://pbs.twimg.com/profile_images/472327857050382336/1fhsCzCA.png

masih ingat kasus kopi beracun? bukan-bukan, kita bukan akan membahas tentang kasus itu, tapi kita akan bahas tentang LD 50, apasih itu?

Lethal Dose, 50% atau median lethal dose adalah ukuran dari dosis yang mematikan dari racun , radiasi , atau patogen . Nilai LD 50 untuk zat adalah dosis yang diperlukan untuk membunuh setengah anggota populasi diuji setelah durasi uji yang ditentukan. LD 50 angka sering digunakan sebagai indikator umum dari zat ini toksisitas akut . Sebuah LD lebih rendah 50 merupakan indikasi dari peningkatan toksisitas.

Tes ini dibuat oleh JW Trevan pada tahun 1927.  Dosis semilethal istilah kadang-kadang digunakan dengan arti yang sama, khususnya dalam terjemahan dari teks-teks non-bahasa Inggris, tetapi juga dapat merujuk dosis mematikan sub; karena ambiguitas ini, biasanya dihindari. LD 50 biasanya ditentukan oleh tes pada hewan seperti tikus laboratorium . Pada tahun 2011 AS Food and Drug Administration menyetujui metode alternatif untuk LD 50 untuk menguji BOTOX obat kosmetik tanpa tes hewan.

Bingung?

Kita ambil contoh pada sianida, bila kita lihat pada MSDS zat ini memiliki LD 50 sebesar 6,44 mg / kg (Tikus). Kita anggap saja berat badan manusia 100 kg, maka hanya dengan 644 mg atau 6 gram saja siania ini sudah mematikan.

nah silahkan bayangkan bila racun yang dimasukan beberapa sendok makan??? dengan ini kita harus lebih hari-hati sebelum menggunakan bahan kimia, selain LD 50 ada banyak hal lain yang perlu diperhatikan, dan akan dibahas pada artikel berikutnya yaaa:)

 

sumber:

 

 


contoh soal pH (2)

$
0
0

Kita lanjutkan artikel tentang contoh soal pH larutan ya.
Langsung saja kita bahas.


1. Contoh soal larutan asam lemah
Bagi asam-asam lemah, karena harga derajat ionisasinya tidak sama dengan 1 (0 <α< 1) maka besarnya konsentrasi ion H+ tidak dapat dinyatakan secara langsung dari konsentrasi asamnya (seperti halnya asam kuat). Langkah awal yang harus ditempuh adalah menghitung besarnya [H+] dengan rumus:
[H+] = √(Ka . M) atau  [H+] = α . M

Ka: Tetapan ionisasi
M: konsentrasi larutan
α : derajat ionisasi

Contohnya berapa pH larutan  CH3COOH 0.3M bila diketahui tetapan ionisasi CH3COOH =10^-5 ?
CH3COOH——> [CH3COO-] + [H+]

[H+] = √Ka×M
=√(10^-5)×0.3 M
=0.0055
= 5.5×10^-3

pH = -log (5.5×10^-3)
= 3 – log 5.5
= 2.3
Selanjutnya tentang larutan basa lemah
2. Contoh soal pH larutan basa lemah
Hitunglah pH larutan 0.002 M NH4OH 100 mL, diketahui tetapan ionisasi= 10^-5?

NH4OH——> [NH4+] + [OH-]
[OH-] = √Kb.M
= √(10^-5)×0.002M
=√2×10^-8
=1.4×10^-4

pOH = -log (1.4×10^-4)
= 4 – log 1.4
=3.85

pH = 14-pOH
= 14-3.85
=10.15

3. Contoh soal pH garam dari asam lemah dan basa lemah.
Hitung pH larutan NH4CN 0.005M, bila diketahui
Kb NH3 =10^-5 dan Ka HCN =10^-8

Dilihat dari soal, Kb>Ka maka garam bersifat basa
Sifat larutan tergantung pada kekuatan relatif asam dan basa yang bersangkutan. Jika asam lebih lemah daripada basa ( Ka < Kb), maka anion akan terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat basa; jika basa lebih lemah dari asam ( Kb < Ka), kation yang terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat asam. Sedangkan jika asam sama lemahnya dengan basa ( Ka = Kb ), larutan akan bersifat netral.

[OH-] = √Kw×Kb/Ka
=√(10^-14 × 10^-5)/10^-8
=√10^-11
= 3.16 × 10^-6
pOH = -log [OH-]
=-log  (3.16 × 10^-6)
=6- log(3.16)
=5.5

pH = 14-pOH
= 14-5.5
=8.5

*Kw= tetapan kesetimbangan air=10^-14
Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total dalam air.

    Baik anion maupun kation dari garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah terhidrolisis dalam air, sehingga disebut hidrolisis total.



contoh soal pH(3)

$
0
0

Masih pada artikel pembahasan soal pH larutan.
Masuk ke contoh soal pH campuran larutan asam kuat dan basa lemah.
1. Berapa pH larutan (NH4)2SO4 0.02 M bila diketahui tetapan hidrolisisnya 1.8×10^-5?


(NH4)2SO4 merupakan garam asam, dapat dicari terlebih dahulu [H+] dengan rumus:
[H+] = √(Kw/Kb)×[G]
=√(10^-14/1.8×10^-5)×0.02M
= 3.3×10^-6
pH = -log [H+]
= – log (3.3×10^-6)
= 6-log 3.3
= 5.48

2. Bila 500 mL larutan NH4OH 0.5 M dicampurkan HCl 0.2M 200 mL. Berapakah pH larutan campuran?

Sebelumnya dicari mol masing-masing larutan .
*mol NH4OH = volume × molaritas larutan(M)
= 0.5 L × 0.5M
= 0.25 mol
*mol HCl = 0.2L × 0.2M
= 0.4 mol
*Pereaksi pembatas:
NH4OH : mol/koefisien= 0.25/1=0.25
HCl : 0.4/1=0.4
NH4OH < HCl
Berarti mol NH4OH habis bereaksi.

Reaksi :
NH4OH  +  HCl ——–>  NH4Cl  + H2O
awal: 0.25mol     0.4mol
reaksi: 0.25mol     0.25mol       0.25mol  0.25 mol
_________________________________________________
sisa:   0mol            0.15mol       0.25mol   0.25mol

Mol yang bersisa adalah HCl, maka dapat dicari  [H+] = mol/volume larutan campuran(liter)
= 0.15 mol/0.7L
= 0.21M

pH= -log [H+]
= -log (0.21)
= 0.7

Bagaimana bila dalam soal yang bersisa larutan basa lemah?
Mari kita lihat sial berikut.
3. Berapa pH larutan campuran 100 mL HNO3 0.05M dan NH4OH 0.6M 300 mL?
diketahui Kb= 1.8×10^-5

*mmol HNO3 = 0.05M×100mL= 5 mmol
*mmol NH4OH = 0.6M×300mL= 18 mol

Pereaksi pembatas:
HNO3 : mol/koef= 5/1=5
NH4OH : 18/1=18
Maka HNO3 habis bereaksi.

         HNO3    +   NH4OH  —–> NH4NO3   +    H2O
awal: 5 mmol      18 mmol
reaksi: 5 mmol      5 mmol         5mmol          5 mmol
_________________________________________________

sisa:  0                     7 mmol          5 mmol

Mol yang tersisa adalah basa lemah dan garamnya.
[NH4OH] = 7 mmol/400mL=0.0175M
[NH4NO3] = 5 mmol/ 400mL = 0.0125M
pOH = -log Kb – log [OH-]/[Garam]
= – log (1.8×10^-5) – log [NH4OH]/[NH4NO3]
=  – log (1.8×10^-5) – log (0.0175/0.0125)
= 4.74 – (-0/15)
= 4.89

pH = 14-pOH
= 14-4.89
= 9.11

Ayo sekarang coba cari pH larutan H2SO4 0.03M 50 mL ditambah NH4OH 0.02M 25 mL?


Baku mutu air minum

$
0
0

https://i2.wp.com/air-kangen.com/wp-content/uploads/2015/10/air-kangen-gelas.jpg

Masih ingat kan baku mutu air limbah di artikel pengolahan air limbah? Beberapa diantaranya ada COD, BOD, dan TSS.

Masih ingat apa COD? Yap, benar COD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang terdapat dalam limbah cair dengan memanfaatkan oksidator kalium dikromat sebagai sumber oksigen. Tahukah kalian COD limbah sebelum diolah bisa mencapai angka ribuan. Wow  tinggi sekali, padahal baku mutu air limbah adalah 100-300 ppm.
Bagaimana dengan COD pada baku mutu badan air sungai yang bisa digunakan untuk minum? apakah parameter COD ini dipakai untuk air minum? paramater apa saja sih yang digunakan? yu kita simak..

https://i0.wp.com/image.slidesharecdn.com/permenkes492tahun2010persyaratankualitasairminum-110527013123-phpapp02/95/permenkes-492-tahun-2010-tentang-persyaratan-kualitas-air-minum-6-728.jpg

Parameter yang pertama diukur adalah parameter mikrobiologi, E. Coli, tahukan kalian bakteri ini?:)

Escherichia coli atau sering disebut dengan nama E. coli adalah sejenis bakteri yang umum ditemukan di dalam usus manusia yang sehat. Bakteri E. coli sendiri terdapat beberapa jenis. dan kebanyakan dari bakteri ini tidak berbahaya. Meski demikian, sebagian di antaranya bisa menyebabkan keracunan makanan dan infeksi yang cukup serius. (sumber)

Sifat-sifat virulensi dari E. coli dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

  • E.coli Enteropatogenik (EPEC) adalah penyebab penting diare pada bayi, khususnya di negara berkembang. EPEC melekat pada sel mukosa usus kecil. Akibat dari infeksi EPEC adalah diare cair, yang biasanya sembuh sendiri tapi dapat juga menjadi kronik.
  • E.coli Enterotoksigenik (ETEC) adalah penyebab yang sering dari “diare wisatawan” dan sangat penting menyebabkan diare pada bai di negara berkembang. Faktor kolonisasi ETEC yang spesifik untuk manusia menimbulkan pelekatan ETEC pada sel epitel usus kecil. Beberapa strain ETEC menghasilkan eksotoksin tidak tahan panas (LT) yang berada di bawah kendali genetik dari plasmid. LT bersifat antigenik dan bereaks silang dengan enterotoksin Vibrio cholerae. LT merangsang pembentukan antibodi netralisasi dalam serum pada orang yang sebelumnya terinfeksi dengan enterotoksigenik E.coli. Beberapa strain ETEC menghasilkan enterotoksin tahan panas Sta di bawah kendali sekelompok plasmid yang heterogen. Sta mengaktivasi guanil siklase pada sel epitel usus dan merangsang sekresi cairan. Enterotoksin tahan panas yang kedua, STb, merangsang sekresi siklik tidak bergantung nukleotida dengan  mula kerja yang pendek pada in vivo. Banyak strain positif Sta menghasilkan LT. Strain dengan kedua toksin ini menimbulkan diare yang berat.
  • E.coli Enterohemoragic (EHEC) menghasilkan verotoksin. EHEC berhubungan dengan kolitis hemoragik, bentuk diare yang berat, dan dengan sindroma uremia hemolitik, suatu penyakit akibat gagal ginjal akut, anemia hemolitik mikroangiopatik, dan trombositopenia.
  • E.coli Enteroinvasif (EIEC) menimbulkan penyakit yang sangat mirip dengan shigelosis. Seperti Shigella, strain EIEC bersifat nonlaktosa atau melakukan fermentasi laktosa dengan lambat serta bersifat tidak dapar bergerak. EIEC menimbulkan penyakit melalui invasinya ke sel epitel mukosa usus.

E. coli Enteroagregatif (EAEC) menyebabkan diare akut dan kronik pada masyarakat di negara berkembang. Bakteri ini ditandai dengan pola khas pelekatannya pada sel manusia.

Bila pertahanan inang normal tidak mencukupi, E coli dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan sepsis. Bayi yang baru lahir dapat sangat rentan terhadap sepsis E coli karena tidak memiliki antibodi IgM. Sepsis dapat terjadi akibat infeksi saluran kemih.

E coli dan streptokokus golongan adalah penyebab utama meningitis pada bayi. E coli merupakan penyebab pada sekitar 40% kasus meningitis neonatal, dan kira-kira 75% E coli dari kasus meningitis ini mempunyai antigen KI. Antigen ini bereaksi silang dengan polisakarida simpai golongan B dari N meningitidis. Mekanisme virulensi yang berhubungan dengan antigen KI tidak diketahui. (sumber)

nah makanya tidak heran bukan ada beberapa orang yang tiba-tiba mules atau keracunan sesudah minum ataupun makan, salah satu penyebabnya adalah hal diatas, oleh karena itu parameter ini diatur agar masyarakat aman ketika menkonsumsi air:)

 

 


Alkohol dan eter

$
0
0

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRLNYzSgU4B50zDCEzhuxXgzUdbNw6kBwwjq1ZEHOT9OS_0ztJpFw

Alokohol (ROH) dan eter (ROR) erat hubungannya dengan kehidupan manusia sehari-hari sehingga orang awam pun kenal dengan beberapa jenis alkohol. Contohnya, dietel eter sebagai pemati rasa (anesthetic), etil alkohol atau cukup disebut alkohol digunakan dalam minuman keras, 2-propanol (isopropil alkohol) sebagai zat pembunuh kuman (bakteriosida), metanol (metil alkohol) merupakan komponen utama dalam spiritus digunakan sebagai bahan bakar dan pelarut. Dalam laboratorium dan industri, semua senyawa ini digunakan sebagai pelarut dan reagensia.


Ikatan dalam alkohol dan eter memiliki ikatan yang mirip air. Alkohol dan eter terdiri dari molekul polar. Dalam kedua tipe senyawa ini, oksigen mengemban muatan negatif parsial.
Eter dapat berbentuk rantai terbuka maupun siklik.
Alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen antara molekul-molekulnya, oleh karena itu titik didih alkohol lebih tinggi dari pada titik didih alkil halida atau eter, yang bobot molekulnya sebanding.
Alkohol yang memiliki bobot molekul rendah larut dalam air, sedangkan alkil galida padanannya tidak larut. Kelarutan dalam air ini langsung disebabkan oleh ikatan hidrogen antara alkohol dan air.
Mau tahu bagaimana cara pembuatan alkohol?
Ada beberapa cara pembuatan alkohol. Mari kita bahas.
1. Reaksi Substitusi Nukleofilik
Reaksi antara suatu alkil halida dan ion hidroksida adalah suatu reaksi substitusi nukleofilik. Bila alkil halida dipanasi dengan NaOH dalam air, terjadi reaksi dengan jalan SN2.

2. Reaksi Grignard
Reaksi Grignard memberikan suatu cara yang baik untuk membuat alkohol yang berkerangka karbon rumit. Suatu reaksi Grignard:
a. Dengan formaldehida menghasilkan suatu alkohol primer
b. Dengan aldehida lain menghasilkan suatu alkohol sekunder, dan
c. Dengan keton menghasilkan suatu alkohol tersier.

3. Reduksi Senyawa Karbonil
Alkohol dapat dibuat dari senyawa karbonil dengan reaksi redukai, dimana atom-atom hidrogen ditambahkan kepada gugus karbonilnya. Misalnya, reduksi suatu keton dengan hidrogenisasi katalitik atau dengan suatu hidrida logambmenghasilkan suatu alkohol sekunder.

4. Hidrasi Alkena
Bila suatu alkena diolah dengan air dan suatu asam kuat, yang berperan sebagai katalis, unsur-unsur air (H+ dan OH-) mengadisi (ditambahkan ke dalam) ikatan rangkap dalam suatu reaksi hidrasi. Produknya adalah alkohol. Banyak alkohol seperti etanol laboratorium dibuat secara komersial oleh hidraai alkena.

5. Etanol dari Peragian
Etanol yang digunakan dalam minuman diperoleh dari peragian karbohidrat yang berkataliskan enzim (fermentasi gula dan pati). Satu tipe enzim mengubah karbohidrat ke glukosa kemudian ke etanol, tipe yang lain menghasilkan cuka (asam asetat) dengannetanol sebagai zat antara.


Reaksi Radikal Bebas

$
0
0

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTEvoubh29tjYcai6nGi6uumLWICCWU0KBTx5HQJJfFvjH2cq-a0Q

Banyak senyawa organohalogen dibuat dalam skala industri oleh reaksi antara hidrokarbon dan halogen, dua bahan baku yang tidak mahal. Reaksi-reaksi halogenisasi langsung sering berjalan eksplosif, dan hampir tanpa kecuali menghasilkan campuran produk.


Reaksi-reaksi halogenasi langsung berjalan dengan mekanisme radikal bebas. Reaksi radikal bebas penting dalam proses bioligi dan dalam praktek. Misalnya, organisme memanfaatkan oksigen dari udara lewat sederetan reaksi yang diawali dengan oksidasi-reduksi radikal bebas. Mentega dan lemak lain menjadi tengik sebagian karena reaksi radikal bebas dengan oksigen.

Dalam reaksi radikal bebas ada yang disebut inisiator dan inhibitor radikal bebas. Apakah itu?
Suatu inisiator radikal bebas ialah zat apa saja yang dapat mengawali suatu reaksi radikal bebas. Kerja cahaya yang menyebabkan halogenasi radikal bebas adalah kerja suatu inisiator. Terdapat beberapa macam senyawa yang dapat ditambahkan ke dalam suatu campuran reaksi untuk mengawali reaksi radikal bebas. Kadang-kadang secara keliru senyawa ini disebut katalis radikal bebas. Senyawa ini bukan benar- benar katalis, karena seringkali terpakai habis dalam reaksi itu. Senyawa apa saja yang mudah terurai menjadi radikal bebas dapar bertindak sebagai suatu inisiator. Salah satu contoh adalah peroksida (ROOR). Mereka mudah membentuk radikal bebas karena energi disosiasi ikatan RO-OR hanyalah sekitar 35 kkal/mol, lebih rendah daripada kebanyakan ikatan. Benzoil peroksida dan peroksibenzoat adalah dua peroksida yang lazim digunakan sebagai pasangan brominasi NBS.

Sedangkan inhibitor radikal bebas menghambat suatu reaksi radikal bebas. Sebuah inhibitor kadang-kadang dirujuk sebagai suatu “perangkap” radikal bebas. Kerja yang lazim suatu inhibitor radikal bebas adalah bereaksi dengan radikal bebas reaktif membentuk radikal bebas tak reaktif dan relatif stabil.
Suatu inhibitor yang digunakan untuk menghambat auto-oksidasi  disebut antioksidan atau dalam industri makanan disebut pengawet ( preservative). Fenol-fenol, senyawa dengan suatu gugus -OHyang terikat pada karbon cincin aromatik, merupakan antioksidan yang efektif, produk radikal bebas senyawa-senyawa ini terstabilkan secara resonansi dan karena itu tak reakrif dibandingkan dengan kebanyakan radikal bebas lain.

(Sumber : Kimia Organik, Fessenden&Fessenden)


Mikronutrien

$
0
0

https://i1.wp.com/family.fimela.com/resources/news/2014/08/22/2113/paging/4082/640xauto-serba-serbi-mikronutrien-untuk-tumbuh-kembang-anak-140822j.jpg

Masih ingat dengan ini? nah sekarang kita bahas lebih detail lagi yuk?

Mikronutrien adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh organisme sepanjang hidup dalam jumlah kecil untuk mengatur berbagai fungsi fisiologis. Bagi orang-orang, mereka termasuk makanan trace mineral dalam jumlah umumnya kurang dari 100 miligram / hari – sebagai lawan macrominerals yang dibutuhkan dalam jumlah yang lebih besar . mikromineral atau elemen termasuk setidaknya besi , kobalt , kromium , tembaga , yodium , mangan , selenium , seng dan molibdenum. Mikronutrien juga mencakup vitamin yang senyawa organik yang diperlukan sebagai nutrisi dalam jumlah jejak.

Familiar dengan kebutuhan iodium? nah apasih?

Garam iodisasi adalah strategi yang direkomendasikan untuk memastikan asupan yodium manusia yang memadai. Untuk iodize garam, kalium iodat ditambahkan garam setelah itu disempurnakan dan kering dan sebelum dikemas. Meskipun skala besar iodisasi yang paling efisien, mengingat perkembangan produsen garam skala kecil di negara-negara berkembang, teknologi untuk iodisasi skala kecil juga telah dikembangkan. organisasi internasional bekerja sama dengan pemerintah nasional untuk mengidentifikasi dan mendukung produsen garam kecil dalam mengadopsi kegiatan iodisasi.

Pada tahun 1990, kurang dari 20 persen rumah tangga di negara-negara berkembang yang mengkonsumsi garam beryodium. Pada tahun 1994, kemitraan internasional telah dibentuk dalam kampanye global untuk Universal Salt iodisasi. Pada tahun 2008, diperkirakan bahwa 72 persen dari rumah tangga di negara-negara berkembang yang mengkonsumsi garam beryodium dan sejumlah negara di mana gangguan kekurangan yodium adalah masalah kesehatan masyarakat berkurang lebih dari setengah 110-47 negara.

Sumber:

 

  • Canadian UNICEF Committee, Global Child Survival and Health, 2006, p. 67.
  • “Vitamins and minerals”. US Department of Agriculture, National Agricultural Library. 2016. Retrieved 18 April 2016.
  • UNICEF, The State of the World’s Children 1998: Fact Sheet. http://www.unicef.org/sowc98/fs03.htm
  • UNICEF Canada, Global Child Survival and Health: A 50-year progress report from UNICEF Canada, p. 68.
  • Flour Fortification Initiative, GAIN, Micronutrient Initiative, USAID, The World Bank, UNICEF, Investing in the future: a united call to action on vitamin and mineral deficiencies, p. 19.

 


Viewing all 524 articles
Browse latest View live